JAKARTA- Ada momen menarik dalam sesi debat calon Presiden Amerika Serikat (AS), antara Joe Biden dan Donald Trump.
Joe Biden sempat mengucapkan Insya Allah. Ucapan yang biasa dipakai oleh kalangan Islam.
Ucapan itu muncul ketika Donald Trump sedang menjelaskan tentang isu pajak. Moderator meminta Trump untuk mengomentari laporan New York Times baru-baru ini yang menuduh Trump hanya membayar 750 dolar dalam pajak federal selama menjabat sebagai presiden.
https://twitter.com/voaindonesia/status/1311455916617879557?s=20
Baca Juga:Begini Tanggapan Novel Baswedan Soal Jaksa Fedrik Meninggal DuniaHabiskan Masa Sekolah di Indonesia, Tammy Duckworth Bakal Calon Wakil Presiden Amerika Serikat
“Jutaan dolar,” kata Trump tentang jumlah yang diklaim telah dibayarnya, “dan Anda akan bisa melihatnya.”
Biden kemudian menimpali jawaban Trump. “Kapan? Insyaallah?.” katanya.
https://twitter.com/Joyce_Karam/status/1311133827104935937?s=20
Secara harfiah, istilah “insya Allah” terdiri dari tiga kata Arab (In sha ‘Allah) yang diterjemahkan menjadi “jika Tuhan menghendakinya”.
Secara spiritual itu melambangkan ketundukan pada kehendak Tuhan. Muslim percaya bahawa manusia hanya bisa berencana dan berjanji, tetapi tuhan menghendaki.
Ucapan Biden jadi perbincangan hangat di media sosial. Pengacara muslim, sekaligus penulis opini untuk New York Times, Wajahat Ali mengatakan, ucapan Insya Allah oleh Joe Biden tidak menjadikan dia jadi seorang muslim.
“Ya, Joe Biden mengatakan ‘Insyaallah’ selama debat # Debates2020,” kata Ali di twitter.
“Mengatakan Insyaallah tidak membuat Anda menjadi Muslim.” Pungkasnya. (dal/fin)