TEMANGGUNG-Sebanyak 19 warga Parakan yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjalani karantina di Asrama BLK Kabupaten Temanggung. Mereka dikarantina karena dikhawatirkan menularkan virus corona ke lingkungan sekitar.
Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan kasus Covid-19 di Parakan merupakan klaster baru. Klaster ini bermula dari masyarakat Coyudan berombongan naik bus berangkat kondangan ke Cirebon, Jawa Barat.
Sepulang dari hajatan pernikahan di Cirebon tersebut, ada satu orang dari rombongan yang mengalami sakit kemudian meninggal dunia.
Baca Juga:CV Pengganti Jaksa Agung ST Burhanuddin Beredar di SetnegPemerintah Siapkan Skema Vaksinasi Covid-19, Utamakan Tenaga Medis
“Di Kabupaten Temanggung, akhir-akhir ini terdapat lonjakan kasus konfirmasi positif Covid-19, salah satunya munculnya klaster kondangan ini. Dari seorang yang meninggal dunia tersebut ternyata yang bersangkutan positif Covid-19 sehingga dilakukan tes usap semua rombongan dan ditemukan 21 orang positif yakni dari Kampung Coyudan dan Situk,” kata Khadziq
Coyudan adalah kampung yang padat dengan jarak antarrumah sangat berdekatan dan gangnya sangat sempit. Jika dilakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing maka virus berpotensi untuk tetap menyebar ke tetangga-tetangganya yang belum terinfeksi virus.
“Selain itu aspirasi dari masyarakat Coyudan sendiri mereka merasa khawatir terjadi penularan lokal kalau warga yang positif ini isolasi mandiri di rumah. Mereka sendiri meminta agar dilakukan karantina oleh pemerintah kabupaten,” katanya saat meninjau persiapan BLK untuk karantina.
Lokasi karantina di BLK Temanggung disiapkan. Sejak semalam Camat Parakan dan juga Lurah Kauman sudah melakukan sosialisasi kepada warga setempat baik warga yang akan dikarantina maupun yang tidak dikarantina.
“Sore ini kita lakukan penjemputan, semoga semuanya berjalan lancar. Setelah kita lakukan penjemputan, Kampung Coyudan akan disemprot disinfektan. Penyemprotan menyasar ke rumah-rumah warga dan ke gang-gang yang ada di kampung tersebut,” jelas Khadziq. (ant)