Entah siapa yang mengomandoi, tiba-tiba mereka mengejar para pendemo itu. Beberapa membawa bendera yang diikatkan pada bambu. “Kejar, kejar,” teriak mereka sambil berlari.
Kaget, para demonstran langsung naik ke mobil dan tancap gas. Sebagian, tak sempat kabur. Ada pendemo yang tertahan dalam dua mikrolet. Kaca-kaca mikrolet dipecahkan dengan bambu. Wajah para pendemo yang terjebak dalam mikrolet tampak ketakutan. Beruntung, anggota TNI dan Polri yang berjaga lekas melerai.
Kedatangan Gatot memang selalu diwarnai demo. Di Surabaya, Gatot, yang hendak menghadiri acara KAMI juga disambut demo. Acaranya juga dibubarkan karena tidak mengantongi izin kepolisian. Hal yang sama terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat, keesokan harinya. Gatot ditolak para pendemo. Acaranya juga batal.
Baca Juga:Arsip Beijing Ungkap Perbincangan Aidit dengan Mao Zedong Terkait Kudeta PKIBebas Visa Indonesia-Suriname Resmi Berlaku
Kemarin, Gatot juga batal hadir dalam acara deklarasi KAMI di Rengasdengklok, Karawang. Lagi-lagi karena adanya penolakan dari massa yang menamakan diri Aliansi Kerakyatan Anti Makar. Polisi dan Satpol PP membubarkan acara deklarasi itu.
Warganet pun mengomentari penolakan-penolakan yang dialami Gatot. “Kemarin di Surabaya, Lombok, sekarang di Kalibata, apa gak malu?” cuit @KOMARUDINLISTI1. “Di mana ada Gatot, di situ ada demo dan potensi ricuh,” sambar @fathurdoaibu. (rmco)