Peningkatan jumlah dan keparahan gangguan mental seharusnya membuat pemerintah menempatkan isu ini sebagai yang yang utama dalam responnya. Bagaimana menurut pandangan Anda sebagai Psikolog?Penanganan gangguan mental karena pandemi memang seharusnya menjadi respon pemerintah dengan melibatkan para psikolog untuk memberikan edukasi tentang kesehatan mental dan memberikan latihan-latihan penanganan yang sederhana saat orang mulai merasa tidak nyaman terhadap sisi psikisnya. Ibaratnya jika merasa tidak nyaman karena flu kita bisa mengambil obat dari kotak P3K. Begitu juga halnya jika kita merasa tidak nyaman karena psikis, yang dalam istilah psikologi dikenal dengan Psychological First Aid. Kita perlu mengenali dan peka terhadap “alarm” dari perasaan kita sehingga dapat segera melakukan antisipasi agar pikiran dan perasaan kita tetap positif. Imunitas kita akan menurun jika psikis kita juga mengalami gangguan, terlebih di masa pandemi imunitas tubuh diharapkan tetap terjaga.
Anak-anak sebenarnya juga cemas. Selain itu, ditemukan juga peningkatkan gangguan depresi dan kecemasan pada anak di beberapa negara. Bisa Anda jelaskan?Gangguan depresi dan kecemasan pada anak dapat terjadi karena pandemi ini memberikan ruang terbatas bagi mereka. Pembelajaran online, tidak bebas bermain dan banyak hal menjadi serba dibatasi. Namun perlu juga disadari bahwa rasa tidak nyaman anak akan teratasi jika orangtua merekapun mampu menunjukkan ketenangan dan memberikan rasa nyaman pada anak-anaknya saat berada di rumah dan mau tidak mau menghadapi perubahan kebiasaan dalam hal belajar, bermain dan beraktivitas. Orangtua sebagai figur identifikasi anak-anak perlu menghadirkan energi-energi positif di dalam rumah dengan menunjukkan keharmonisan, saling menguatkan, menenangkan dan memberikan pemaparan yang membuat anak tenang terutama jika berkaitan dengan berita-berita tentang covid. Saat menemani anak belajarpun orangtua harus bersikap positif dan tenang, sagar proses belajar daring yang baru pertama kali dijalani anak menjadi menyenangkan sehingga materi belajarpun dapat dipahami anak dengan baik.
Apa saran Anda dalam penanganan krisis kesehatan mental di era pandemi?Pastinya tetap mengikuti protokol covid dari Pemerintah, yaitu 3M (Memakai masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan). Tumbuhkan perasaan positif saat memulai hari dan yakinlah bahwa covid akan segera berlalu. Beraktivitas yang menyenangkan, misalnya olahraga rutin, ngobrol secara online dengan teman-teman, melakukan hal-hal baru misalnya memasak , menata ulang ruangan. Untuk membantu orang-orang di sekitar kita yang mengalami krisis kesehatan mental ada baiknya mulai mengenal teknik-teknik PFA (Psychological First Aid), yaitu memberikan dukungan sosial dan emosional serta cara-cara praktis, karena teknik ini akan membantu resiko gangguan mental, memberikan self healing dan memberikan harapan pada orang-orang yang mengalami penderitaan. (wb)