Namun, seperti dikabarkan Daily Mail, ini bukan kali pertama J.K. Rowling mendapat tuduhan miring semacam itu.
Pada bulan Juni lalu, penulis seial fiksi ternama Harry Potter ini juga pernah berita utama dan dituduh transfobia setelah dia mengejek sebuah artikel online dengan menggunakan kata-kata “orang yang sedang menstruasi” alih-alih “wanita”.
Perselisihan itu memburuk setelah buku barunya berjudul “Troubled Blood” dirilis baru-baru ini.
Baca Juga:Praktisi Hukum: Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Kekerasan Sangat LemahPsikolog: Gangguan Mental Karena Pandemi Harus Direspon Pemerintah
Buku itu menceritakan kisah seorang pria yang berpakaian seperti wanita untuk membunuh korbannya.
Sejumlah aktivis mengkritik novel ini karena dianggap sebagai kiasan dalam literatur yang mengabadikan stereotip negatif tentang orang transgender. (*)