JAKARTA-Penulis novel fiksi wanita ternama dunia J.K. Rowling baru-baru ini dituduh Islamofobia dan transfobik karena karya novelnya yang diterbitkan tahun 2014 lalu.
Novel yang dimaksud adalah serial fiksi kriminal berjudul “Cormoran Strike”. Wanita 55 tahun asal Edinburgh ini menggunakan nama samaran laki-laki, yakni Robert Galbraith sebagai penulis novel tersebut.
Novel tersebut menjadi sorotan baru-baru ini setelah penulis Inggris Laurie Charles memposting kutipan novel tersebut di Twitter. J.K. Rowling pun seketika kebanjiran kritik.
Baca Juga:Praktisi Hukum: Perlindungan Hukum Terhadap Anak Korban Kekerasan Sangat LemahPsikolog: Gangguan Mental Karena Pandemi Harus Direspon Pemerintah
Novel ini menceritakan kisah detektif Cormoran Strike dan asisten mudanya, Robin Ellacott yang mencoba memecahkan kasus pembunuhan novelis Owen Quine yang telah menulis buku pena beracun tentang hampir semua orang yang dia kenal.
Dalam kutipan novel yang dibagikan di Twitter, disebutkan bahwa Strike dan Robin sedang membahas kasus yang diduga melibatkan wanita berhijab yang digambarkan memiliki “mata coklat cair”.
Strike memberi tahu Robin bahwa dua saksi melihat seorang wanita dengan burqa memasuki gedung tempat tinggal korban pembunuhan.
Diceritakan juga para detektif memperkirakan bahwa wanita yang mengenakan burka itu “bisa jadi laki-laki”. Dia terlihat “membawa makanan halal” yang diduga diberikan kepada korban sebelum kematiannya.
Bagian itu melanjutkan, “Dapatkah Anda memikirkan cara lain untuk sepenuhnya menyembunyikan wajah dan tubuh Anda yang tidak akan membuat orang menantang Anda?”
Para detektif itu kemudian merenungkan apakah si pembunuh mengeluarkan perut korban setelah pembunuhannya untuk menyembunyikan fakta bahwa dia telah makan makanan halal.
Bagian novel itu pun mendapat sorotan dari Laurie.
“J.K. Rowling membuat serangan kacau terhadap orang-orang trans dan mengancam akan menuntut siapa pun yang menyebut dia transfobik karena dia sudah mengirim manuskripnya ke penerbit dan ingin mencegah kritik yang tak terhindarkan tentang ini,” tulis Laurie.
Baca Juga:DPR Prihatin Kekerasan Anak Meningkat di Era PandemiInilah Daftar Pejabat yang Terkonfirmasi Positif COVID-19
Unggahan itu pun banyak mendapat respon dari pengguna Twitter lainya yang juga menyalahkan J.K. Rowling.
“Halal dan penghapusan nyali (korban pembunuhan)? Saya jadi bingung,” imbuh pengguna Twitter lainnya.
Tidak ada tanggapan resmi dari pihak J.K. Rowling mengenai hal ini.