“Jadi kuartal ke kuartal akan turun, tapi Produksi Domestik Pertanian masih ditolong dengan devisa dari kelapa sawit,” tuturnya.
Kesempatan yang sama, anggota Komisi IV DPR RI Mindo Sianipar berpandangan, dampak pandemi Covid-19 telah menyebabkan bertambahnya angka pengangguran di Tanah Air karena terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Mereka yang tidak bekerja pada akhirnya banyak yang memilih untuk pulang ke kampung halamannya. Untuk itu, dia berharap pemerintah daerah (pemda) dapat menyerap tenaga kerja khususnya di sektor pertanian.
“Dalam kondisi pandemi, jangan disamakan bantuan ke masyarakat seperti mengatasi banjir dengan bantuan berton-ton beras yang langsung habis, tapi bagaimana memanfaatkan dan optimalkan pern desa. Intinya, negara harus harus hadir dalam memberikan stimulus desa,” ujarnya.
Baca Juga:Masih Lajang, Jeremy Teti: Terus Orang Enggak Menikah Sengsara Masuk Neraka?Kasus Jiwasraya, Beginilah Tampilan Pinangki Sirna Malasari
Sebelumnya, Staf Subdit Pengelolaan Konsumsi Gizi Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan Kartika Wahyu Dwi Putra mengatakan, indeks ketahanan pangan akan mengalami penurunan di berbagai daerah. Hal ini diakibatkan pandemi Covid-19 yang berkepanjangan, sehingga menyebakan inflasi, kesulitan akses pangan, hingga kenaikan harga pangan.
“Kita tahu di April ini inflasinya mencapai 2,7 persen. Di 2,7 persen ini makanan ataupun minuman sudah 5,3 persen terjadi kenaikan harga pangan. Dengan inflasi juga hampir 1,1-3,8 juta orang jatuh ke dalam garis kemiskinan. Sekitar 56,5 persen merupakan pekerja informal,” ujarnya. (din/fin)