JAKARTA – Pemilu 2024 masih jauh. Namun pemanasan politik sudah mulai dilakukan. Hasil survei Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research menunjukkan PDIP masih tak tergoyahkan. Partai berlambang banteng moncong putih itu tetap tertinggi. Sedangkan untuk calon presiden, nama Prabowo Subianto masih nomor satu.
Direktur Eksekutif indEX Research, Vivin Sri Wahyuni mengatakan elektabilitas tertinggi masih dikuasai oleh Prabowo Subianto (19,6 persen). Disusul, Ganjar Pranowo (14,3 persen), dan Ridwan Kamil (12,8 persen). Di bawahnya ada Anies Baswedan (10,0 persen), Sandiaga Uno (8,3 persen), Khofifah Indar Parawansa (4,3 persen), dan Tri Rismaharini (3,1 persen).
Posisi Giring Ganesha masih berada di bawah Agus Harimurti Yudhoyono (2,5 persen) dan Erick Thohir (1,1 persen). “Tetapi Giring berhasil mengungguli Mahfud MD (0,7 persen) dan Puan Maharani (0,6 persen). Masih ada 13,7 persen nama-nama lain dan tidak tahu/tidak jawab 18,6 persen. “Dalam pertanyaan terbuka, sebanyak 0,9 persen responden menjagokan Giring Ganesha yang juga Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai capres,” ujar Vivin di Jakarta, Kamis (27/8).
Baca Juga:Mendagri Minta Pemda Tidak Ragu Percepat Realisasi Penyerapan Belanja DaerahPilkada, Puan Maharani Umumkan Jagoan PDI Perjuangan
Menurutnya, hal itu cukup mengejutkan. Karena muncul nama pendatang baru Giring Ganesha sebagai capres dari kalangan anak muda. Musisi band yang memutuskan terjun ke dunia politik itu telah mendeklarasikan diri untuk maju dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
“Pertanyaan terbuka berarti responden bebas menyebutkan nama capres tanpa ditunjukkan daftar nama-nama seperti dalam pertanyaan tertutup. Meskipun responden yang memilih hanya sedikit, tetapi ada awareness publik terhadap profil Giring Ganesha,” jelasnya.
Elektabilitas Giring, lanjutnya, memang masih sangat kecil. Yakni di bawah 1 persen. Tetapi secara posisi, Giring berhasil menyodok ke urutan terbawah dalam jajaran 10 besar yang banyak dihuni tokoh-tokoh yang kerap malang-melintang di dunia politik.
“Jika elektabilitas Giring tetap terjaga, tidak tertutup kemungkinan akan bergerak naik dan menjadi figur yang diperhitungkan. Demikian pula dengan PSI sebagai mesin politik pendukungnya, berpotensi terkerek oleh kenaikan elektabilitas Giring,” papar Vivin.
Survei Index Research dilakukan pada 11-20 Agustus 2020 terhadap 1200 orang di seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilakukan melalui telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018. Margin of error ±2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.