WASHINGTON DC-Pada Senin (10/8) malam, Presiden Donald Trump tiba-tiba dievakuasi dari konferensi pers beberapa menit setelah dia mulai berbicara karena terjadi penembakan di luar Gedung Putih.
“Ada penembakan, dan seseorang telah dibawa ke rumah sakit. Saya tidak tahu kondisi orangnya,” ujar Trump kepada wartawan setelah kembali ke ruang rapat Gedung Putih sekitar sembilan menit kemudian, sebagaimana dikutip dari CNBC.
“Tersangkanya yang ditembak,” tambah Trump. Dia mengatakan tidak ada orang lain yang terluka, tetapi menurut pemahamannya, tersangka membawa senjata.
Penembakan itu terjadi di dekat pagar Gedung Putih, kata Trump.
Baca Juga:Petaka Maut di Tol CipaliTerungkap 802 Klaster Sebaran Covid-19 di Indonesia
Petugas penegak hukum kemudian mengatakan, pria tak dikenal itu ditembak di dada oleh petugas divisi berseragam Secret Service. Para petugas tidak mengatakan mengapa pria itu ditembak, atau apakah dia bersenjata.
Pria itu dibawa ke Rumah Sakit Universitas George Washington saat tidak sadarkan diri, menurut petugas yang berbicara dengan CNBC.
Secret Service dalam pernyataan mereka mengatakan, mereka “mengkonfirmasi telah ada petugas yang terlibat penembakan di 17th Street dan Pennsylvania Ave. Petugas penegak hukum ada di tempat kejadian.”
Secret Service, yang bertanggung jawab melindungi presiden dan keluarganya, menyebutkan informasi lebih lanjut akan segera dirilis.
Ruang konferensi pers dikunci segera setelah presiden keluar, menurut laporan media.
Konferensi pers terhenti setelah salah satu ajudan mendekati presiden dan memberitahunya dia harus keluar.
Trump mengikuti ajudan itu keluar ruangan dan berlindung di Kantor Oval, katanya.
Baca Juga:Kebangkitan Militer China Kendalikan Perairan InternasionalBeginilah Analisa Ledakan Beirut Versi Trump
“Saya merasa sangat aman dengan Secret Service, mereka adalah orang-orang yang hebat, mereka yang terbaik dari yang terbaik, mereka sangat terlatih,” ucap presiden, dinukil dari CNBC.
“Mereka hanya ingin saya pergi sebentar untuk memastikan situasi kembali tenang di luar.”
Trump mengaku tidak khawatir dengan kejadian tersebut.
“Saya tidak tahu, apakah saya tampak gugup?” katanya ketika seorang reporter bertanya apakah dia gugup.
“Dunia telah, jika kita lihat selama berabad-abad, dunia telah menjadi tempat yang berbahaya, tempat yang sangat berbahaya.”
Presiden kemudian kembali memberi pengarahan kepada wartawan tentang keadaan ekonomi setelah menjawab pertanyaan tentang penembakan itu, termasuk menggembar-gemborkan kenaikan pasar saham.