JAKARTA – Sebanyak 802 klaster penyebaran COVID-19 ditemukan di Indonesia. Temuan tersebut berdasarkan hasil tracing tiap hari yang dilkukan.
Staf Khusus Menteri Kesehatan Mariya Mubarika mengatakan pihaknya mendeteksi sebanyak 802 klaster penyebaran COVID-19 di Indonesia. Klaster tersebut ditracing setiap hari menggunakan big data yang dimiliki Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Tracing kita terhadap klaster-klaster di Indonesia sekarang sudah ada 802 klaster, yang terakhir ini data 8 juli di RSUD Sultan Sulaiman Serdang Bedagai ya, jadi ini yang terbesarnya masih Secapa Polri ya, saya nggak hafal semua, jadi kita men-tracing klaster-klaster terbaru setiap harinya menggunakan big data,” ujarnya dalam keterangannya, Minggu (9/8).
Baca Juga:Kebangkitan Militer China Kendalikan Perairan InternasionalBeginilah Analisa Ledakan Beirut Versi Trump
Pada Klaster Sekolah Calon Perwira (Secapa) di Kota Bandung, Jawa Barat terkonfirmasi sebanyak 1.308 orang yang positif COVID-19 yang terdiri dari siswa dan pelatih Secapa AD.
Dikatakannya, meski kasus terkonfirmasi COVID-19 di Indonesia terus bertambah, namun orang yang dirawat di rumah sakit sedikit. Dia menyebut dalam kurun waktu tiga bulan Juni-Agustus hanya ada 17 ribu pasien.
“Di Indonesia, saya masukan data dari rumah sakit online kira-kira 8 Agustus kemarin, jadi dari ruang isolasi dan ICU kita masih banyak ya, walaupun kasus kita meningkat tinggi tapi yang dirawat di RS tidak tinggi, nah dalam 3 bulan juga Juni, Juli, Agustus kasus yang dirawat 17 ribuan, walaupun kasus terakhir yang positif itu sangat banyak,” jelasnya.
Menurutnya, pandemi ini adalah sebuah seleksi alam yang kerap terjadi dalam beberapa rentang waktu tertentu. Saat ini Indonesia berhasil mengendalikan seleksi alam ini, karena berhasil menekan angka kematian akibat COVID-19.
“Kita berhasil menekan angka kematian, sekarang sekitar 4,5 persen. Saya apresiasi teman-teman dokter Indonesia. Kalau kita lihat kasus naik terus, kematian dapt ditekan, ini juga mungkin suatu keberhasilan kita mengendalikan seleksi alam. Jadi walaupun kasus naik, tapi kematian kita bisa tekan dengan baik,” terangnya.
Sementara Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Nefra Firdaus mengungkapkan hingga saat ini sudah 1.241 pasien Klaster Secapa TNI AD sembuh dari COVID-19.
“Hasil pemeriksaan PCR laboratorium uji usap lanjutan pasien di Secapa TNI AD sejak Sabtu (8/8) hingga Minggu ini, ada empat pasien lagi yang dinyatakan negatif COVID-19,” katanya.