Penemuan seperti itu akan berimplikasi pada setiap pemerintah Lebanon selama enam tahun terakhir, yang sudah di bawah pengawasan ketat atas kelalaiannya. Itu juga menunjukkan, Hizbullah telah membahayakan konstituen sekutu Kristen mereka di Beirut Timur.
Ledakan telah berubah menjadi kemarahan di Beirut, seiring warga Lebanon mengetahui tiga kiloton stok amonium nitrat, atau bisa dibilang ‘bom de facto’, telah tersimpan di ibu kota mereka selama enam tahun terakhir.
Hari Rabu sampai Jumat ditetapkan menjadi hari berkabung nasional. Pada Sabtu (8/8), demonstran Lebanon akan turun ke jalan sekali lagi, kali ini, ribuan dari mereka baru saja kehilangan teman, keluarga, rumah, dan mata pencahariannya. (*)