Kedua mengurangi potensi penularan lewat sentuhan misal tombol lift yang dengan sistem ini diubah menjadi tanpa sentuhan, diganti akses dengan QR code.
Ketiga, menjaga kualitas udara menggunakan teknologi negative pressure. Yaitu lebih banyak memasukkan udara luar kedalam gedung. Tidak seperti cara lama yang lebih banyak mensirkulasikan udara didalam. Sebelum udara masuk ke dalam gedung diproses dulu dengan HEPA filter dan sinar ultra violet untuk membinasakan beragam jasad renik termasuk virus.
Empat, dilengkapi jaringan kamera canggih yang bisa memonitor pergerakan penghuni gedung. Sistem ini bisa memantau apakah jumlah orang dalam satu ruang sudah terlalu banyak sehingga aspek social distancing dilanggar. Dalam kondisi semacam itu sistem akan memberi peringatan. Jika ternyata ada penghuni gedung yang dinyatakan positif, maka data yang tersimpan dalam kamera itu bisa digunakan untuk menyelidiki siapa saja yang pernah kontak. (*)