JAKARTA — Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat membeberkan sejumlah temuan-temuan yang semakin menguatkan dugaan editor Metro TV Yodi Prabowo meninggal dunia karena bunuh diri.
Dari dugaan awal, bunuh diri ini dilakukan Yodi karena depresi yang dialami. Pemeriksaan kepolisian bahkan dilakukan hingga ke masalah percintaan korban dengan kekasihnya yang bernama Suci.
“Jadi, yang bersangkutan ini memiliki pacar S, di sisi lain dia (korban) juga punya teman dekat dengan inisial L. Terjadi konflik, tetapi bisa diselesaikan,” kata Tubagus kepada wartawan, Sabtu (25/7).
Baca Juga:Aktivis 98: Nadiem Makarim Bajak Data Pelajar dan MahasiswaGaya Rambut Cepak Diminati Saat Pandemi
Kemudian, penyidik mendalami masalah lain yang diduga menjadi pemicu Yodi Prabowo melakukan aksi bunuh diri. Apalagi, beberapa kali korban menyampaikan kalimat yang aneh kepada pacarnya.
“Kalau saya tidak ada bagaimana?” kata Tubagus menirukan ucapan korban ke kekasihnya. Dalam penafsiran kepolisian, kata “tidak ada” itu adalah meninggal dunia.
Menurut tafsiran kami, “kalau saya tidak ada” ini saya meninggal. Ini disampaikan berulang-ulang. Kemudian, di antara mereka (korban dan pacarnya) ada rencana menikah tahun depan,” beber Tubagus.
Sebelumnya, Yodi ditemukan tewas di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta, pada Jumat 10 Juli lalu pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan. Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7) pukul 22.27 WIB.
Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik Yodi Prabowo. (cuy/jpnn)