JAKARTA– Kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim dalam sorotan. Terlebih mundurnya dua lembaga pendidikan Ormas terbesar di Indonesia dalam Program Organisasi Penggerak (POP) Kemendikbud.
Aktivis dari Eksponen Gerakan Mahasiswa 98, Haris Rusly Moti mengatakan saat ini oligarki sedang menguasai dunia pendidikan.
“Sobat, Tanoto & Sampoerna dapat alokasi POP Kemendikbud, itu hanya satu bukti kecil oligarki sedang bajak pendidikan kita,” katanya melalui akun Twitternya @motizenchannel, Sabtu (25/7/2020).
https://twitter.com/motizenchannel/status/1286914390281711617?s=20
Baca Juga:Gaya Rambut Cepak Diminati Saat PandemiEvaluasi Seleksi POP, Nadiem Tuai Kritikan
Tak sampai di situ, Haris meminta aplikasi berbasis digital yang diluncurkan oleh Nadiem Makarim di Kemendikbud perlu ditelusuri keberadaannya.
“Bukti lain yg perlu diungkap adalah oligarki “PENAMBANG DATA” yg diduga sengaja tanam @Nadiem_Makarim di Kemendikbud untuk membajak data pelajar & mahasiswa,” ungkapnya.
Sebelumnya, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdatul Ulama (NU) dan PP Muhammadiyah kompak mundur dari POP Kemendikbud.
Meski begitu, Mendikbud Nadiem Makarim akan tetap melanjutkan program nasional tersebut. Nadiem Makarim meminta organisasi kemasyarakatan (ormas) yang lulus seleksi agar tidak khawatir dengan adanya evaluasi lanjutan POP.
“Untuk ormas penggerak yang lulus seleksi tidak perlu khawatir dengan adanya evaluasi lanjutan ini, karena program ini akan dilaksanakan. Kami ingin memastikan bahwa yang telah kita lakukan, dengan standar integritas yang tinggi,” ujar Nadiem dalam taklimat media secara daring di Jakarta, dikutip dari Jawapos, Sabtu (25/7/2020).
Nadiem menambahkan ormas yang lulus seleksi nantinya, bisa melaksanakan semua gerakannya dengan motivasi yang tinggi dan dukungan masyarakat dan ormas di Indonesia.
Evaluasi lanjutan itu bertujuan untuk memastikan integritas program tersebut terjamin.
“Untuk itu, saya ingin ucapkan terima kasih kepada semua insan masyarakat yang telah memberikan berbagai macam input. Kami berkomitmen untuk menyempurnakan program ini,” kata dia. (msn-jpg/fajar)