JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikanĀ Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista) produksi dalam negeri. Permintaan Presiden Jokowi adalah demi menggenjot penyerapan anggaran di Kementerian Pertahanan.
“Di Kemenhan, bisa saja di DI, beli di Pindad, beli di PAL. Yang bayar di sini ya yang cash, cash, cash. APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), beli produk dalam negeri. Saya kira Pak Menhan juga lebih tahu mengenai ini,” kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dilansir keterangan Biro Pers Setpres, Selasa (7/7/2020).
“Saya kira belanja-belanja yang dulu belanja ke luar, direm dulu. Beli, belanja, yang produk-produk kita. Agar apa? Ekonomi kena trigger, bisa memacu growth kita, pertumbuhan (ekonomi) kita.”
Baca Juga:Bamsoet Dukung Bila DPR bersama Pemerintah Bubarkan OJKKDRT Meningkat 75 Persen Sejak Pandemi
Kemenhan, lanjut Presiden, memiliki anggaran paling besar di antara kementerian lain, yaitu senilai Rp117,9 triliun. Prabowo juga diminta segera mempercepat pembelanjaan anggaran itu.
“Saya sekarang ini melihat belanja kementerian itu harian. Naiknya berapa persen. Harian, saya lihat betul sekarang,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi telah memberikan pernyataan penyerapan anggaran itu membeli produk peralatan tempur diproduksi perusahaan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Itu meliputi alutsista produksi dari PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL Indonesia.
Dilansir dari ketiga situs perusahaan itu, berikut beberapa produk alutsista produksi dalam negeri:
1. Tank Harimau Pindad
Tank Harimau merupakan tank medium memiliki kecepatan maksimal 70 km per jam yang dilengkapi mesin 711 tenaga kuda (horse power/hp) dan dilengkapi transmisi otomatis.
Dari sisi perlindungan balistik, tank ini dinyatakan pada tingkat STNAG 4569 level 4 dan perlindungan anti ranjau pada tingkat STNAG 4569 4a dan 3b.
Tak berhenti disitu, Tank ini turut dilengkapi senjata utama turret kaliber 105 mm dengan sistem pengisian peluru otomatis.
Baca Juga:Avrist Assurance Peringati 45 Tahun Menemani & Melindungi Masyarakat Indonesia13 Korporasi yang Rugikan Jiwasraya
Tank tersebut memiliki bobot sekitar 30 ton. Tank Harimau cocok untuk kondisi di Indonesia. Selain kondisi tanah yang relatif gembur, jalanan di Indonesia termasuk jembatan relatif memiliki kemampuan menopang berat tak lebih dari 40 ton.