JAKARTA – Pentagon menempatkan Huawei Technologies Co. dan Hangzhou Hikvision Digital Technology Co. dalam daftar 20 perusahaan yang katanya dimiliki atau dikendalikan oleh militer China.
Dengan daftar ini, AS kemungkinan besar akan memberikan sanksi tambahan.
Dilansir dari Bloomberg, dalam surat kepada anggota parlemen tanggal 24 Juni, Pentagon memberikan daftar perusahaan militer komunis China yang beroperasi di Amerika Serikat.
Daftar ini pertama kali pernah diminta oleh parlemen dalam undang-undang kebijakan pertahanan tahun fiskal 1999.
Baca Juga:Skema UTBK-SBMPTN 2020 DiubahMedia Australia Sebut Indonesia Berpotensi Jadi Pusat Sebaran Corona di Dunia
Daftar ini termasuk ‘entitas yang dimiliki oleh, dikendalikan oleh, atau berafiliasi dengan pemerintah, militer, atau industri pertahanan China’.
Asisten Sekretaris Pertahanan untuk Urusan Publik Jonathan Rath Hoffman mengatakan China telah berupaya untuk mengaburkan batas antara sektor sipil dan militer, oleh karena ‘mengetahui pemasok Anda’ sangat penting.
“Kami membayangkan daftar ini akan menjadi alat yang berguna bagi pemerintah AS, perusahaan, investor, lembaga akademis, dan mitra yang berpikiran sama untuk melakukan uji tuntas terkait kemitraan dengan entitas ini, terutama seiring bertambahnya daftar,” tegas Hoffman, dikutip dari Bloomberg.
Senator Republik Marco Rubio menuturkan daftar yang dikeluarkan oleh Pentagon adalah awal, tetapi sangat tidak kuat untuk memperingatkan orang-orang Amerika tentang perusahaan milik negara dan perusahaan yang diarahkan yang mendukung kegiatan pemerintah dan Partai Komunis China yang dapat mengancam keamanan ekonomi dan nasional AS.
Daftar perusahaan yang dikatakan berafiliasi dengan Tentara Pembebasan Rakyat diamanatkan di bawah Undang-Undang Otorisasi Pertahanan tahun 1999, tetapi tidak ada administrasi yang mengeluarkan laporan yang diperlukan.
Trump memiliki wewenang di bawah Undang-Undang Kekuatan Ekonomi Darurat Internasional 1977 untuk menaikkan sanksi keuangan terhadap perusahaan-perusahaan itu.
Dalam memoarnya, mantan penasihat keamanan nasional John Bolton menegaskan bahwa Trump meminta Xi Jinping, pemimpin China, untuk meningkatkan pembelian produk pertanian Amerika untuk membantunya memenangkan pemilihan ulang pada November. Namun, Trump telah menolak klaim itu.
Berikut ini adalah daftar perusahaan China yang dimaksud:
Baca Juga:BPPTKG: Merapi Alami 6 Kali Gempa GuguranAirlangga Hartarto: Program Padat Karya dan Berikan Stimulus ke Pemda Jurus RI Pulihkan Ekonomi
Aviation Industry Corporation of China; China Aerospace Science and Technology Corporation; China Aerospace Science and Industry Corporation; China Electronics Technology Group Corporation; China South Industries Group Corporation; China Shipbuilding Industry Corporation; China State Shipbuilding Corporation; China North Industries Group Corporation; Huawei Technologies Co.; Hangzhou Hikvision Digital Technology Co.; Inspur Group; Aero Engine Corporation of China; China Railway Construction Corporation; CRRC Corp.; Panda Electronics Group; Dawning Information Industry Co.; China Mobile Communications Group; China General Nuclear Power Corp.; China National Nuclear Power Corp.; China Telecommunications Corp.