Kemudian yang dijanjikan China seperti transfer skill dan knowledge, lanjut Bhima, itu tidak terjadi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpuasan di masyarakat khususnya yang berada di daerah-daerah yang menjadi tempat investasi China.
“Makanya, kita harus bisa membedakan mana pencuri mana penginvestasi yang berkualitas,” ujarnya.
Apalagi, kata Bhima, wabah Covid-19 ini sudah pasti akan menggangu realisasi investasi China.
Baca Juga:Yasonna Laoly: Jhon Kei Langgar Peraturan Bebas BersyaratAkui Peringatan Dini Belum Maksimal, BMKG Minta Maaf ke DPR
Karena pemilik modal yang ingin meninjau proyek di Indonesia terhambat oleh beberapa prosedur kesehatan di bandara. “Pastinya deal investasi akan tertunda,” katanya.
Data BKPM mencatat, realisasi investasi China ke Indonesia di 2019 naik 100 persen, yaitu mencapai 4,7 miliar dolar AS, atau setara Rp 70 triliun dengan kurs Rp 15.000. Sebelumnya selama 2018, realisasi investasi dari China hanya 2,4 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 35 triliun. (rmco)