JAKARTA-Ekonom senior, Rizal Ramli menyatakan kesiapannya untuk meladeni tantangan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam berdebat soal utang negara. Bahkan, tidak tanggung-tanggung Menko Ekuin era Pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu juga meminta Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama tim ekonomi lainnya untuk turut serta dalam perdebatan.
“Awalnya Rizal Ramli tidak setuju. Dia bilang tidak usah diladeni, tetapi karena ditawarkan oleh promotor dari Prodem, akan berdebat satu paket dengan tim ekonomi Jokowi, termasuk Menkeu Sri Mulyani, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, maka dia (Rizal Ramli) mau,” ujar Juru Bicara Rizal Ramli, Adhie Massardi dalam jumpa pers di bilangan Tebet, Jakarta, Rabu (10/6) dalam rilisnya.
Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini menambahkan, agar debat menjadi serius, maka Rizal Ramli mengusulkan harus ada punishment. Kalau Rizal Ramli kalah, dia tidak akan mengeritik pemerintah lagi. Sementara kalau RR, sapaannya menang, dia minta semua tim ekonomi mundur. “Ini ‘new democracy‘ karena kita terpapar virus demokrasi yang tidak ada manfaatnya untuk rakyat. Rizal mendukung gagasan debat dari Prodem,” sambung Adhie.
Baca Juga:Jokowi Ingatkan Gugus Tugas dan Kepala Daerah bahwa Ancaman Corona Belum BerakhirErdogan-Trump Sepakat Sejumlah Isu terkait Libya
Adhie lalu menegaskan, antara Luhut Binsar Panjaitan dengan Rizal Ramli bersahabat sudah sangat lama. Apalagi sama-sama di kabinet Gus Dur. Yang ingin disampaikan RR, lanjut Adhie, Luhut adalah menteri paling senior. Gus Dur dikenal karena intelektualnya. Luhut harus bersama-sama ikut mewariskan demokrasi ini lewat dialog yang bertanggung jawab.
Kader-kader demokrasi mendatang harus memiliki legasi, bahwa ada tokoh-tokoh pedahulu yang menghormati demokrasi. Harapannya, ke depan demokrasi dan pemerintahan lebih baik. “RR tidak lihat Luhut sebagai personal tetapi representasi kabinet Jokowi. Oleh karena itu, dia menjawab tantangan dan ini bukan personal. Konsep ekonomi itu penting, tidak bisa serampangan dan makin lama makin berantakan. Saatnya menguji konsep ekonomi utama pemerintah,” tandas Juru Bicara Presiden era Gus Dur ini.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule mengungkapkan, kesediaan Rizal Ramli menjawab tantangan debat Luhut berdasarkan permintaan pihaknya. “Saya harus mencari siapa lawan yang patut untuk disandingkan dengan saudara Luhut Binsar Panjaitan. Nah pilihan itu kemudian menurut kami dari aktivis prodemokrasi, kami melihat bahwa Bang Rizal Ramli adalah sosok yang paling tepat untuk menghadapi, menjawab tantangan daripada Menko Investasi Saudara Luhut Pandjaitan,” tukas Iwan Sumule.