Direktur Center for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi mengungkap adanya keanehan pada anggaran penanganan Covid 19 dalam akun facebooknya, Senin (8/6).
“Pada 5 Mei 2020, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) memberikan paparan kepada Komisi XI DPR. Terkait postur baru APBN 2020 sesuai Perpres No 54/2020,” ungkapnya.
Menurut amatan Uchok, dalam paparan postur APBN baru tersebut, Pemerintah akan menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) guna merespon dampak pelemahan ekonomi yang berlanjut hingga saat ini karena pandemi corina virus disease 2019 (Covid-19).
Baca Juga:KPK Bantah Tudingan Novel Baswedan ‘Sandera’ NurhadiPasca Kematian George Floyd, Kepolisian Minnesota Terancam Ditutup
Lebih lanjut, Program PEN ini, atau yang lebih populer adalah program untuk memerangi Covid 19 mempunyai anggaran yang besar, dan sangat aneh. Kelihatan aneh, seperti ada sihir, yang sangat ahli menyulap anggaran. Seketika, bisa mengalami kenaikan anggaran yang terus menerus seperti tanpa punya rem.
Ini artinya, kata Uchok, mantra mantra sihir tersebut sangat mujarab. Bisa seenak saja, menaikan anggaran Covid 19 tanpa memikirkan sumber pendanaan. Lihat saja Pada bulan Mei 2020, Anggaran alokasi awal untuk memerangi covid 19 hanya sebesar Rp.405,1 Triliun. Tiba tiba tiada hujan, tiada Angin, anggaran covid 19 dinaikin lagi mencapai Rp.641,1 Triliun. Lalu bin salabin anggaran covid 19 disihir naik lagi sebesar Rp.667,1 Triliun.
“Penambahan APBN dari alokasi Anggaran untuk covid 19 tidak ada jaminan akan berhenti pada angka angka Rp.667,1 Triliun. Sepertinya anggaran Covid 19 terus menerus melaju mengalami kenaikan sesuai selera menteri keuangan sendiri. Bisa bisa saja, dalam hitungan minggu atau bulan tiba tiba ada lagi kenaikan anggaran tersebut,” bebernya.
Dari kenaikan angka tersebut, pihak kementerian keuangan memang tidak pernah menjelaskan secara gamblang terbuka ke publik. Sebetulnya apa yang menjadi penyebab ukuran kenaikan tersebut. Tetapi yang jelas, kenaikan anggaran covid 19 sedang memperlihatkan bahwa Menkeu SMI tidak punya perencanaan yang baik untuk menanggulangi bencana wabah covid 19.
“Seharusnya, seorang SMI, yang katanya menyandang gelar menteri keuangan terbaik di dunia, memiliki perencanaan yang baik. Sudah andal bisa menghitung berapa triliun yang harus dialokasikan untuk kebutuhan dan kepentingan untuk memerangi Covid 19. Dengan bisa menghitung kebutuhan alokasi anggaran tersebut, berarti anggaran covid 19 tidak usah tiap bulan mengalami kenaikan,” ulasnya.