JAKARTA-Sebanyak 17 bangunan di Sabang, Aceh, rusak ringan hingga berat akibat gempa yang mengguncang daerah itu pada Kamis pagi pukul 05.31 WIB. Gempa diukur Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) hanya sekuat 4,8 Magnitudo, tapi sumbernya di darat dan tergolong dangkal.
Kepala Bagian Umum dan Humas Pemerintah Kota Sabang, Bahrul Fikri, mengatakan dalam laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sabang terdapat satu unit rumah toko yang rusak berat. “Rusak sedang tiga ruko dan satu kantor mukim, sedang yang rusak ringan sebanyak 11 rumah dan satu TPI (Tempat Pendaratan Ikan),” kata Bahrul di Sabang, Kamis.
Pasca gempa bumi tersebut, Wali Kota Sabang Nazaruddin didampingi Wakil Wali Kota Suradji Junus beserta Sekretaris Daerah Sabang Zakaria turun langsung ke lapangan untuk mengecek korban yang terdampak bencana itu. “Alhamdulillah, enggak ada laporan korban jiwa dalam peristiwa gempa ini,” kata Bahrul lagi.
Baca Juga:Terungkap Miliaran Uang Mengalir ke Sejumlah Mantan Petinggi Jiwasraya Menerima Fasilitas Karaoke hingga Nonton KonserPotensi Rob, BMKG Ingatkan Banjir Pesisir Utara Jawa, Jakarta, Cirebon, Pekalongan dan Semarang
Gempa pagi itu diketahui diikuti sejumlah gempa susulan. BMKG mengimbau masyarat tenang. Adapun gempa utama disebutkan berlokasi di darat pada jarak 5 kilometer tenggara Banda Aceh pada kedalaman 10 kilometer.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Aceh Besar Djati Cipto Kuncoro menjelaskan, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal. Pemicunya, aktivitas sesar aktif Sumatera pada segmen Aceh.
Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyebut segmen itu relatif sepi Setelah Gempa Aceh 2004. Kondisi semacam itu disebutnya sebagai seismic gap atau zona sepi gempa meski sesarnya aktif hingga satu saat di zona ini dapat terjadi gempa signifikan.
“Segmen Aceh ini menjadi salah satu segmen sesar aktif yang patut diwaspadai,” kata Daryono lewat keterangan tertulisnya. (*)