“Kita harus menolak pemikiran tentang kota-kota kita sebagai ‘medan tempur’ militer berseragam yang dipanggil untuk ‘mendominasi’,” kata Mattis.
“Menggunakan militer sebagai respon, seperti yang kita saksikan di Washington DC, memicu sebuah konflik — konflik yang keliru — antara militer dan masyarakat sipil.”
Saat Trump berpidato di Gedung Putih Senin lalu, pasukan paspampres dikerahkan untuk membubarkan aksi damai di jalanan sekitarnya, dan kemudian diketahui upaya itu untuk memberi jalan kepada Trump agar bisa melakukan sesi foto bersama para staf di gereja terdekat.
Baca Juga:Gudang Ban Terbakar di Pantura Tengah Belum PadamIni Daftar Perairan Indonesia Berpotensi Gelombang Tinggi 3-5 Juni
“Belum pernah saya bermimpi bahwa tentara yang sama sumpahnya akan diperintahkan untuk melanggar hak konstitusional sesama warga negara — tak lebih hanya untuk memberi kesempatan sesi foto bagi Panglima Tertinggi, dengan jajaran pimpinan militer di sampingnya,” sindir Mattis.
“Hanya dengan mengambil jalan baru – yang arti sebenarnya adalah kembali ke jalan semula sesuai tujuan pendirian bangsa ini – barulah kita bisa kembali menjadi negara yang dikagumi dan dihormati di dalam dan di luar negeri.” (CNN)