“Mark selalu memberi tahu kami bahwa dia akan menarik garis tegas pada pidato yang menyerukan kekerasan. Pada hari Jumat dia menunjukkan kepada kita bahwa itu bohong. Facebook akan terus memindahkan garis batas setiap kali Trump meningkatkan tensi, mencari alasan demi alasan untuk tidak bertindak,” tulisnya dalam unggahan Facebook.
Para pembela hak-hak sipil yang menghadiri video call selama satu jam pada Senin malam dengan Zuckerberg dan eksekutif Facebook lainnya menyebut pembelaan CEO atas pendekatan lepas tangan pada unggahan Trump tersebut “tidak bisa dipahami.”
“Dia tidak menunjukkan pemahaman tentang penindasan terhadap hak memilih dan dia menolak mengakui bahwa Facebook memfasilitasi seruan Trump untuk kekerasan terhadap demonstran,” bunyi pernyataan bersama dari para pemimpin pembela hak sipil.
Baca Juga:Hasil Riset Yayasan Raja Abdulazis: 40 kali Haji Ditunda Imbas Wabah hingga PemberontakanBukan yang pertama kali, Tahun 1814 Arab Saudi Pernah Menutup Ibadah Haji
Sejumlah kritik diunggah di Twitter untuk meminta agar dewan pengawas independen Facebook untuk mempertimbangkan kembali. Namun, dewan tidak akan meninjau kasus apapun hingga awal musim gugur, dan pengguna sebenarnya hanya akan dapat mengajukan banding ke dewan saat konten dihapus, bukan konten yang telah diputuskan untuk dibiarkan tetap ada oleh Facebook.
Dewan pengawas, yang memiliki kekuatan untuk menolak keputasan Zuckerberg, hanya akan meninjau sebagian kecil keputusan Facebook terhadap konten.
Zuckerberg, menurut situs berita Axios, melakukan pembicaraan dengan Trump pada hari Jumat (29/5), demikian Reuters. (Antara/Reuters)