Jalan bisnis Rockefeller yang sering dinilai kejam, bahkan brutal, membuat ia mendapat julukan lain, yakni “orang paling dibenci di Amerika”, seperti yang tertulis dalam buku biografi Rockefeller yang berjudul Titan: The Life of John D. Rockefeller karya Ron Chernow.
Untuk menghapus citra buruk itu, Chernow menjelaskan, Rockefeller memberikan sebagian besar kekayaannya untuk amal. Dia juga selalu memberikan uang koin baru pada anak-anak kecil yang ada di dekatnya. Kedermawanan Rockefeller dapat dilihat dari banyaknya lembaga-lembaga yang bergerak di bidang sosial, pendidikan, agama, seni, dan juga kesehatan.
Berubahnya Rockefeller menjadi seorang filantropis ini meningkatkan citra keluarganya di masyarakat sebagai keluarga dermawan. Rockefeller mendirikan sebuah yayasan amal pada tahun 1901 yang ia beri nama The Rockefeller Institute for Medical Research. Bergerak di bidang kesehatan masyarakat, ia memberikan sebagian penghasilannya demi mengembangkan yayasan agar bermanfaat dalam peningkatan kesehatan masyarakat.
Baca Juga:Jusuf Kalla Perkirakan New Normal Berlangsung 3 TahunJasa Marga Tegaskan Foto Longsor Tol Semarang-Solo KM 426 di Medsos itu Hoaks
Sam Parr dalam tulisannya berjudul The Epic Rise of John D. Rockefeller yang dimuat di The Hustle edisi Maret 2016 menyebut Rockefeller dengan, “Monopoli paling kejam, kurang ajar, tanpa belas kasihan, dan menggenggam yang pernah mengikat sebuah negara.”
Standard Oil terkenal karena menjual minyak tanah untuk membuat pesaing lokal keluar dari bisnis tersebut. Untuk menghancurkan para pesaingnya, Rockefeller akan membuat mobil tangki dan kereta api yang mengangkut minyak pesaingnya kekurangan bahan bakar. Kemudian, ia akan membeli semua barel di pasar sehingga para pesaingnya tidak memiliki tempat untuk menyimpan atau mengirimkan minyak mereka.
Rockefeller juga membeli semua bahan kimia yang diperlukan untuk memurnikan minyak. Dengan cara ini, tercatat kerajaan Standard Oil yang luas meliputi 20.000 sumur domestik, 4.000 mil pipa, 5.000 mobil tangki, dan lebih dari 100.000 karyawan.
Bagaimana pun pengaruh Rockefeller dalam bisnis minyak masih terlihat hingga saat ini. Meskipun Standard Oil pada akhirnya dipaksa bubar oleh pemerintah Amerika Serikat, toh pada kenyataannya anak perusahaan Standard Oil masih berdiri tegak hingga saat ini, seperti Exxon, Conoco Phillips dan Chevron.