Hebatnya, awan Cumulonimbus sudah dijelaskan dalam Al Quran. Dalam buku ‘Miracles of Al-Qur’an & As-Sunnah’, karakteristik awan ini mirip seperti yang digambarkan dalam salah satu ayat Alquran.
“Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan,” Surah An Nur Ayat 43.
Awan Cumulonimbus merupakan awan tebal vertikal yang menjulang tinggi, padat, dan mirip gunung atau menara. Bagian pucuk awan ini berserabut, tampak berjalur-jalur dan hampir rata, melebar mirip bentuk landasan yang disebut anvil head (anvil top).
Baca Juga:Fenomena Gugusan Awan Menjulang Sepanjang Pulau JawaZona Hijau untuk 102 Wilayah Terapkan New Normal, Ini Daftarnya
Awan ini terlibat langsung dalam badai petir dan cuaca ekstrem lainnya. Awan ini terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok atau di sepanjang front dingin di garis squall.
Awan Cumulonimbus dapat menghasilkan petir melalui jantung awan dan badai petir yang ditakuti para penerbang. Terdapat updraft dan downdraft, sehingga memungkinkan terjadi sirkulasi.
Gesekan partikel awan di dalamnya dapat menimbulkan muatan listrik. Wajar apabila awan Cumulonimbus ditakuti penerbang, karena awan ini paling sering membuat bencana.
Awan ini satu-satunya yang bisa menghasilkan muatan listrik tornado alias puting beliung. Fenomena alam yang kerap terjadi akibat Cumulonimbus antara lain timbulnya kilat dan guntur, hujan lebat, angin kencang, bahkan bisa menimbulkan hujan es. (*)