MINNEAPOLIS-Pemerintah Kota Minneapolis, Amerika Serikat, memberlakukan jam malam dan menutup sejumlah ruas pintu tol guna membatasi pergerakan ribuan pengunjuk rasa yang memprotes tewasnya seorang warga kulit hitam akibat disiksa seorang anggota kepolisian setempat.
Informasi itu diterima dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Chicago, Minggu.
“Pemerintah kota Minneapolis dan St. Paul telah menetapkan perpanjangan jam malam sampai dengan Minggu (31/5). Penerapan jam malam juga diikuti oleh kota-kota lain di sekitar seperti Maple Grove, Robbinsondale, Edina, Brooklyn Park, Bloomington, Richfield, Roseville, dan Anoka County,” sebut KJRI Chicago dalam pernyataan tertulisnya.
Baca Juga:Unjuk Rasa Masih Berlanjut Ricuh di Amerika Serikat, 2 Warga Sipil TewasGanjar Pranowo: Tindak Tegas Pengancam Tenaga Medis di Sragen
Sementara itu, Departemen Transportasi negara bagian Minnesota yang menaungi Minneapolis turut mengumumkan penutupan lima ruas tol menuju kota tersebut mulai pukul 19:00 waktu setempat, Minggu.
Langkah itu dilakukan guna menutup akses masuk massa dari luar ke kota kembar Minneapolis dan St. Paul.
Gubernur Minnesota, Tim Walz, sejak Sabtu (30/5) mengerahkan 1.000 petugas keamanan tambahan guna membantu 500 personel National Guard dan 200 anggota kepolisian negara bagian yang telah menjaga sejumlah kota tempat berlangsungnya aksi massa.
“Menurut gubernur Minnesota, secara keseluruhan pihaknya akan mengerahkan hingga 2.500 personel pengamanan tambahan atau tiga kali lipat kondisi normal. Sementara itu, Minnesota National Guard pada Sabtu malam menyiagakan 4.100 personel dan siap mengerahkan sampai 10.800 anggota untuk membantu memulihkan kondisi di Minneapolis dan sekitarnya,” kata KJRI Chicago menyampaikan perkembangan terkini di wilayah tersebut.
Aparat dalam jumlah besar dikerahkan karena menurut Gubernur Walz jumlah massa yang turun ke jalan mencapai tiga kali lebih besar dari aksi protes menentang rasisme pada 1960. “Hingga Sabtu, Kepolisian Minnesota telah menahan lebih dari 70 pengunjuk rasa yang tertangkap tangan melakukan kerusakan dan melanggar ketentuan jam malam,” tambah pihak KJRI.
Di tengah aksi massa yang beberapa di antaranya berujung ricuh, KJRI Chicago memastikan ribuan warga negara Indonesia yang tinggal di daerah berlangsungnya unjuk rasa tetap aman.
Setidaknya ada 1.990 WNI yang saat ini tinggal di sembilan kota tempat berlangsungnya unjuk rasa. Sembilan kota itu berada di tujuh negara bagian di daerah Midwest, di antaranya Minnesota, Indiana, Iowa, Ohio, Nebraska, Michigan, dan North Dakota. Daerah tersebut merupakan wilayah kerja KJRI Chicago.