PURWOKERTO-Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menerjunkan tim pemburu untuk mengejar pengendara kendaraan bermotor yang tidak memakai masker, kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyumas Agus Nur Hadie.
“Tim pemburu ini dibentuk atas perintah Bapak Bupati (Bupati Banyumas Achmad Husein, red.) karena setiap operasi atau razia masker, sering kali ada warga atau pengendara yang berusaha kabur karena tidak mengenakan masker,” katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Oleh karena itu, kata dia, bupati meminta agar personel Dishub yang bisa dan terampil mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi dilibatkan dalam setiap operasi atau razia masker.
Baca Juga:Minneapolis Membara, Walikota Jacob Frey Ribut dengan Donald TrumpDuduk Perkara Diskusi CLS Fakultas Hukum UGM Berujung Teror
Menurut dia, tim pemburu yang terdiri atas empat personel Dishub Kabupaten Banyumas dengan dilengkapi empat unit sepeda motor itu hanya membantu pelaksanaan razia.
“Jadi kalau ada pengendara yang berusaha kabur ketika ada razia masker, tim pemburu ini akan melakukan pengejaran,” katanya.
Selain menerjunkan tim pemburu, Agus mengatakan Pemkab Banyumas memandang perlu dibukanya posko di empat titik perbatasan yang meliputi Sokaraja, Tambak, Wangon, dan Ajibarang.
Menurut dia, empat posko tersebut akan difungsikan untuk mendukung penyekatan yang dilakukan oleh Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas dengan tujuan mengendalikan transportasi serta pembatasan perjalanan orang selama masa mudik lebaran dan pandemi COVID-19.
“Pembukaan posko akan dilaksanakan mulai tanggal 1 Juni dan akan berakhir pada tanggal 7 Juni 2020,” katanya.
Sementara dalam siaran pers Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Banyumas yang diterima ANTARA di Purwokerto, Sabtu (30/5), Bupati Banyumas Achmad Husein terus memimpin razia masker di berbagai lokasi.
Menurut orang nomor satu di Banyumas itu, masker saat ini menjadi sesuatu yang vital sehingga tidak boleh ditinggalkan karena untuk memutus mata rantai penularan COVID-19.
Baca Juga:KJRI Chicago: 270 WNI di Minneapolis dalam Keadaan AmanPatungan Indonesia-China Rp66.775 triliun, Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Diperpanjang hingga Surabaya
Bahkan, dalam setiap kesempatan, dia menegur langsung warga Banyumas yang tidak menggunakan masker.
“Bukannya tidak tahu protokol kesehatan, mereka cenderung orang yang ‘ndablek’ dan ‘ngeyel’. Di beberapa tempat masih ditemukan sekitar 10 persen (warga yang tidak mengenakan masker),” katanya.
Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan semua pihak bergotong royong untuk saling mengingatkan agar semua patuh atas protokol yang ada, sehingga pandemi COVID-19 dapat segera berlalu.