Dengan hormat,Ada gerakan makar yang sedang di bangun di Jogjakarta lewat acara seminar yang temanya WACANA PEMECATAN PRESIDEN DI TENGAH PANDEMI COVID-19. Poster seminar terlampir.
Lebih memalukan lagi iklan seminar tersebut dimuat di Web-nya Universitas Gadjah Mada.Inikah demokrasi, disaat bangsanya sibuk bergotong royong mengatasi pandemi covid-19, kelompok sampah ini justru malah mewacanakan pemecatan Presiden.
Ini jelas makar dan harus ditindak tegas. Apa yang salah dengan Presiden? Apakah Presiden mengkhianati UUD 1945, NKRI dan Pancasila dalam mengatasi pandemi covid-19 di tanah air?
Baca Juga:KJRI Chicago: 270 WNI di Minneapolis dalam Keadaan AmanPatungan Indonesia-China Rp66.775 triliun, Proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung Diperpanjang hingga Surabaya
Presiden sigap, dan terbuka soal data covid-19, termasuk penggunaan anggaran dan penanganan dampak ekonomi dan sosial akibat pandemi di masyarakat.
Tabu berwacana Pemecatan Presiden pada kondisi pandemi saat ini. Lebih-lebih, kelompok sampah ini hanya bermodal mulut besar, tidak melakukan apa-apa kecuali menyebar kebencian dan membuat kegaduhan politik di masyarakat.
Sekali lagi ini makar, harus ditindak tegas.Terimakasih. Viralkan tulisan ini beserta posternya.
Yogyakarta, 28 Mei 2020Hormat saya,(BP. WIDYAKANIGARA)
Bagas Pujilaksono Widyakanigara
Di Facebook, tulisan itu diunggah oleh akun Thomas Budhi Darmawan S dengan menandai 18 orang lainnya. Dilihat pada Sabtu (30 Mei 2020), tulisan itu telah dibagikan 115 kali dan mendapat 350 komentar.
Akun yang lain atas nama Bongso Alus membagikannya ke grup ‘Share News for NKRI’ yang beranggotakan 3.500 orang. Sementara akun Nick Inggrid membagikannya ke grup ‘Badan Intelijen Negara.’
Di grup ‘Share News for NKRI’ yang pengaturannya terbuka untuk publik, postingan Bongso Alus yang meneruskan unggahan dari akun Achmad Sri Wododo, disambut sejumlah anggota grup dengan pesan-pesan yang menghujat acara itu.Ada yang mencolek akun Cyber Crime Mabes Polri, ada juga yang meminta agar panitianya ditangkap dan ditembak mati seperti terlihat pada tangkapan layar di bawah ini.
Postingan serupa juga diunggah oleh akun Mahesa Tamarunang di grup ‘BTP (Ahok)’. Sejumlah anggota grup yang berjumlah lebih dari 71 ribu orang itu lantas menyambutnya dengan seruan tangkap dan tembak seperti terlihat di tangkapan layar berikut.