– Pada 21 Januari 2020, Presiden RRT Xi Jinping dikabarkan menekan Anda untuk tidak menyatakan wabah virus corona sebagai kondisi darurat. Anda tunduk pada tekanan ini dan hari berikutnya Anda mengatakan kepada dunia bahwa virus corona bukanlah Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional. Lebih dari sepekan kemudian, pada 30 Januari 2020, bukti-bukti melimpah yang berlawanan akhirnya memaksa Anda untuk berubah haluan.
– Pada 28 Januari 2020, setelah bertemu Presiden Xi di Beijing, Anda memuji pemerintah Tiongkok karena “transparansi” yang dimilikinya terkait virus corona, dan mengatakan RRT telah menciptakan “standar baru dalam pengendalian wabah” dan “memberi waktu kepada dunia [untuk bersiap]”. Anda tidak menyebutkan bahwa RRT ketika itu membungkam atau menghukum sejumlah dokter karena mengungkap virus ini, dan mencegah lembaga-lembaga RRT untuk menyebarkan informasi tentang ini.
• Bahkan setelah Anda terlambat mengumumkan wabah ini sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional pada 30 Januari 2020, Anda kembali gagal menekan RRT agar menerima tim pakar medis internasional WHO tepat waktu. Akibatnya, tim yang sangat penting ini baru tiba di RRT dua pekan kemudian, pada 16 Februari 2020. Dan bahkan ketika itu, tim tersebut tidak diizinkan berkunjung ke Wuhan sampai hari terakhir kunjungan mereka. Secara luar biasa, WHO berdiam diri ketika RRT melarang sama sekali dua warga Amerika anggota tim tersebut untuk masuk Wuhan.
Baca Juga:Dipicu 2 Mobil PCR Bantuan BNPB Diserobot, Bu Risma Mengamuk ViralPolisi Tangkap Reporter CNN Pria Kulit Hitam Saat Siaran Live Kerusuhan Minneapolis
• Anda juga sangat memuji pembatasan perjalanan domestik yang ketat di RRT, tetapi menentang keputusan saya menutup perbatasan AS, atau larangan masuk pada orang-orang yang datang dari RRT. Saya tetap menerapkan larangan itu terlepas dari kehendak Anda. Permainan politik Anda dalam masalah ini mengorbankan nyawa, karena pemerintah negara-negara lain yang berpedoman pada pernyataan Anda telah menunda penerapan pembatasan perjalanan menuju dan dari RRT. Hebatnya lagi, pada 3 Februari 2020, Anda memperkuat posisi dengan beropini bahwa karena RRT telah bekerja dengan bagus untuk melindungi dunia dari virus ini, maka pembatasan perjalanan “lebih banyak kerugian daripada keuntungannya”. Namun pada saat itu dunia sudah tahu bahwa sebelum menutup Wuhan, otoritas RRT telah membolehkan lebih dari 5 juta warganya untuk keluar dari kota itu dan banyak dari mereka yang kemudian melakukan perjalanan internasional ke seluruh dunia.