Kantor kepresidenan Prancis pada pertengahan April merilis pernyataan bawa “sampai hari ini tidak ada bukti faktual yang mengaitkan asal usul Covid-19 dengan operasi laboratorium P4 di Wuhan, Tiongkok.”
Peter Daszak, presiden EcoHealth Alliance AS dan pakar virus yang telah bekerja di WIV selama 15 tahun terakhir, dalam wawancara dengan CNN pada 26 April mengatakan bahwa laboratorium P4 di Wuhan tidak memiliki tipe virus yang mengakibatkan Covid-19, dan yang ditemukan sekarang adalah kerabat dekatnya, tetapi bukan virus yang sama.
Anthony Fauci, direktur Institut Alergi dan Penyakit Infeksi Nasional AS, mengatakan di National Geographic edisi 4 Mei bahwa bukti paling kuat menunjukkan virus ini tidak dikreasi di lab Tiongkok. Virus ini berkembang secara alami dan kemudian menjangkit ke spesies lain.
Baca Juga:Amerika Serikat Putus Hubungan dengan WHODipicu 2 Mobil PCR Bantuan BNPB Diserobot, Bu Risma Mengamuk Viral
5. Tiongkok seharusnya bisa langsung membendung virus ini tetap di Wuhan, tetapi justru mengizinkan warganya terbang ke Milan, New York dan tempat-tempat lain, sehingga virusnya menyebar ke seluruh dunia.
Jawaban: Tiongkok mengambil tindakan paling ketat dalam waktu secepat mungkin, sehingga secara umum penyebaran virus ini tetap di Wuhan. Statistik menunjukkan hanya sedikit kasus yang diekspor oleh Tiongkok.
Tiongkok menetapkan lockdown di Wuhan sejak 23 Januari, artinya tidak ada penerbangan komersial dan layanan kereta api dari 24 Januari sampai 8 April. Jadi tidak mungkin warga Wuhan bisa ke luar negeri selama periode tersebut.
Ketika Wuhan ditutup pada 23 Januari, hanya ada satu kasus terkonfirmasi di AS. Ketika pada 2 Februari AS menutup perbatasan bagi semua warga Tiongkok dan orang asing yang dalam dua pekan terakhir pernah berkunjung ke Tiongkok, hanya ada delapan kasus di AS.
Ketika AS menetapkan darurat nasional pada 13 Maret, jumlah kasus di sana 1.896. Ketika Tiongkok mengakhiri lockdown di Wuhan pada 8 April, jumlah kasus di AS sudah melesat menjadi 400.000. Sekarang bahkan melebihi 1,2 juta kasus. Kalau dirunut, hanya kurang dari 100 hari jumlah kasus di AS meroket dari satu ke 1 juta.
Gubernur New York Andrew Cuomo mengutip hasil riset Northeastern University bahwa strain virus corona yang masuk ke negara bagian itu tidak berasal dari Tiongkok. The New York Times juga memberitakan bahwa sebagian besar kasus virus corona di New York tidak berasal dari Asia. Sejumlah provinsi di Kanada melaporkan kasus-kasus di sana ditularkan oleh para pengunjung dari AS.