MUNICH – Salah satu kegelisahan Borussia Dortmund ketika Bundesliga kembali dilanjutkan di tengah wabah Covid-19 adalah, menghilangnya gegap gempita para pendukungnya. Bagaimana tidak. nyaris di setiap laga kandang, hampir tribun suporter Die Borussen- julukan Dortumund- selalu terisi.
Benar saja, status tuan rumah tidak akan banyak membantu Die Borussen. Tim asuhan Lucien Favre itu mengakui, bahwa tanpa pemain ke-12 alias supporter di stadion, timnya melempem. Itu tersaji saat mereka kalah satu gol tanpa balas pada derbi bertajuk Der Klassiker melawan Bayern Munchen di spieltag ke-28 Bundesliga, Rabu (27/5) dini hari WIB. Matt Hummels dan kolega tak mampu menghalau kecepatan dribbling gelandang Munchen, Joshua Kimmich hingga ke mulut gawang.
Ya, pemain yang sudah membela Jerman sebanyak 48 caps itu menjadi penentu kemenangan Die Roten-julukan Munchen di Signal Iduna Park. Kimmich terbilang jeli melihat situasi. Setelah menguasai bola di depan kotak penalti melepaskan tembakan lob karena tahu kiper Dortmund, Roman Buerki, kerap jauh dari garis gawang untuk memberi tekanan pada striker lawan. Gol Kimmich menjadi kemenangan ke 60 yang diperoleh Bayern Munchen atas Dortmund dalam De Klassiker terpanas sepanjang sejarah Bundesliga.
Baca Juga:BBM Tidak Kunjung Turun, 3 Alasan Versi OmbudsmanAS-China Tegang dan Tunggu Kepastian OPEC Harga Minyak Tertekan
Golnya memenangkan Bayern 1-0, sekaligus memperlebar selisih atas Dortmund di klasemen jadi tujuh poin. Ini menjadi penekanan bagi Dortmund untuk tidak terlalu berharap pada gelar musim ini. “Ini hasil briefing kami. Ya,sebelum pertandingan kami diberitahu agar memantau kiper lawan (Buerki) saat ia berdiri jauh dari garis gawangnya. Itu adalah gol terbaik dalam karier saya, sebab itu gol yang sangat penting,” ungkap Kimmich seperti dilansir Bundesliga.
Gol tersebut menjadi pil pahit yang harus ditelan Dortmund. Dilansir dari Whoscored, baik Munchen dan Dortmund, keduanya memang tampil tak terlalu baik. Rival tersebut sama-sama punya lima peluang on target, tapi peluang Bayern harus diakui tampak lebih berbahaya. “Kami tidak bermain buruk. Kami punya peluang-peluang, hanya saja tidak cukup bagus. Kami kehilangan sentuhan kecil ekstra,” kata bek Dortmund Mats Hummels.
Di sisi lain, peluang Die Roten juara pun semakin terbuka lebar atas hasil kemarin. Para penantang lain akan sulit mengejar mengejar Bayern Munchen pada enam laga tersisa. Selisih tujuh poin memaksa Die Schwarzgelben-julukan lain Dortmund- untuk menyapu bersih enam kemenangan di depan mata sembari berharap anak asuh Hans-Dieter Flick tergelincir di tiga laga berikutnya.