Laju penambahan kasus baru di Jatim juga berdampak pada operasional Institute of Tropical Disease (ITD) Universitas Airlangga, Surabaya. Lembaga ini untuk sementara waktu hanya menerima sampel baru Covid-19 dari rumah sakit milik universitas.Keputusan itu diambil menyusul adanya beberapa tenaga laboratorium yang terpapar Covid-19. Melalui surat pengumuman nomor 196/UN3.9.4/TU/2020, Kepala ITD Unair Prof Maria Inge Lusida menyampaikan, pihaknya tengah melakukan tracing atau pelacakan secara masif untuk memutus penyebaran Covid-19.
Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan telah mengirimkan layanan dan peralatan medis untuk membantu daerah Jatim menekan angka Covid-19 yang terus bertambah. Sejumlah peralatan medis pun dikirimkan seperti dua unit mobile lab BSL-2.“Tim gugus tugas telah diberangkatkan beberapa hari yang lalu termasuk dua unit kendaraan. Tadi pagi sudah tiba satu unit mobile BSL 2 pada pukul 05.30 dan pada pukul 08.30 hari ini diberangkatkan lagi satu unit sehingga dua unit mobil nanti akan beroperasi di wilayah Jawa Timur,” kata dia saat konferensi pers, Rabu (27/5).Lab mobil BSL-2 tersebut akan digunakan untuk membantu sejumlah laboratorium di Jatim yang mengalami gangguan. Selain itu, tim gugus tugas juga membantu menyiapkan rumah sakit darurat, termasuk balai pelatihan SDM Surabaya dan juga rumah sakit lapangan Indrapura.“Kita harapkan dengan bertambahnya sejumlah rumah sakit tambahan ini, rumah sakit darurat ini, maka warga kita yang mengalami sakit di Jawa Timur bisa mendapatkan perhatian yang memadai,” kata dia menambahkan.Doni mengakui peningkatan pasien terkonfirmasi positif di Jatim karena Jatim memiliki warga dari luar yang masuk dari klaster Goa (Sulawesi Selatan) dan jamaah tabligh (India).
“Klaster di dalam yaitu Pesantren Temboro dan Pabrik Sampoerna maka akan kami optimalkan bagaimana kontak erat masyarakat dan komunitas positif Covid-19 tidak terjadi dan dilaksanakan pelacakan untuk memutus mata rantai penularan,” ujar Doni. (*)