SURABAYA-Jumlah pasien positif Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) hingga Selasa (26/5) nyaris menembus angka 4.000 orang. Dengan tambahan 64 pasien positif Covid-19, total menjadi 3.939.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi, mengungkapkan, dari 64 pasien baru tersebut, terbanyakan dari Kota Surabaya dengan tambahan 23 orang. Adapun pasien sembuh di Jatim bertambah 16 orang sehingga total 522 pasien yang terkonfirmasi negatif atau sembuh di Jatim.
Joni juga mengungkapkan adanya tambahan 19 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia. Total ada 303 pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Jatim, atau setara 7,82 persen.
Baca Juga:Mulai 27-31 Mei, Lion Air Group Hentikan Sementara PenerbanganEggy Sudjana Terlibat Kecelakaan Tunggal di Cibinong
Surabaya memang menjadi episentrum penularan Covid-19 di Jatim. Dari total jumlah kasus positif Covid-19 di Jatim, Kota Surabaya menyumbang 2.118 pasien. Kemudian, Sidoarjo menyumbang 542 pasien dan Gresik 134 pasien.
Joni menyebutkan, 65 persen pasien Covid-19 di wilayah setempat berasal dari Surabaya Raya, yakni meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik. Menurut dia, kenyataan tersebut tidak bisa dianggap sepele.
“Ini tidak main-main. Kalau kita tidak hati-hati maka Surabaya bisa jadi Wuhan,” kata Joni di Surabaya, Rabu (27/5).Dirut RSUD dr Soetomo itu menyatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim sedang fokus untuk menurunkan rate of transmission (tingkat penularan) Covid-19, terutama di Surabaya yang saat ini masih 1,6. Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan termasuk yang dimaksudkan untuk menekan tingkat penularan.“Rate of transmission Covid-19 di Surabaya masih 1,6. Artinya, ketika ada 10 orang (positif Covid-19) dalam satu minggu jadi 16 orang,” ujar Joni.
Merujuk kasus Covid-19 di Jatim, Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus memerintahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk melimpahkan perhatian kepada Provinsi Jatim. Kondisi di Jatim diperparah dengan keterbatasan kapasitas layanan di rumah sakit rujukan.“Di Jawa terutama agar dibantu diberikan dukungan penuh untuk Provinsi Jawa Timur, terutama yang berkaitan dengan kesiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit daruratnya. Pak Menkes juga Ketua Gugus Tugas betul-betul saya minta Jatim menjadi perhatian,” kata Jokowi dalam pembukaan rapat terbatas, Rabu (27/5).Selain kesiapan rumah sakit rujukan dan darurat, kemampuan uji spesimen Covid-19 juga menjadi perhatian. Jokowi meminta Menkes dan gugus tugas untuk mempercepat pengujian sampel dan memasifkan pelacakan atas seluruh kasus positif Covid-19 yang ada.“Pelacakan yang terpapar di Jatim betul-betul dilakukan langkah pengendalian,” katanya.