Lebih lanjut Freeman mengatakan, seseorang yang menyalahkan Yahudi lebih mungkin cenderung menyudutkan pihak lain termasuk Muslim, Bill Gates dan perusahan farmasi. “Apa yang kami amati adalah kemungkinan besar mentalitas konspirasi, sebuah cara melihat dunia yang ditandai sikap antipati terhadap pejabat, laporan arus utama ataupun mereka yang berstatus di posisi lebih tinggi,” katanya.
Terpisah, tokoh Yahudi dari Jewish National Fund (JNF) yang berbasis di Inggris mengatakan, antisemitisme tidak akan hilang dari dunia, khususnya Eropa.
“Antisemitisme memiliki akar mendalam di Inggris dan Britania. Setiap situasi seperti pandemi virus corona memperkuat antisemitisme dalam pandangan mereka bahwa Yahudi bersalah atas emua masalah di dunia,” katanya. (jpnn/br)