Pertanyaan itu yang kini disuarakan sebagian masyarakat di dunia ketika virus berhasil ke luar dari Cina dan menciptakan pandemi dengan cepat. Per artikel ini dibuat Penyakit Virus Corona 2019 (Covid-19) itu terhitung telah menjangkiti 5,4 juta orang di dunia dan 345 ribu di antaranya meninggal.
Pertanyaan menguat karena Shi dilaporkan sempat menghilang. Hingga Pada 2 Februari lalu, Shi muncul di media sosial WeChat, menulis, “Sumpah mati, virus itu tidak ada kaitannya dengan laboratorium.”
https://twitter.com/jirui90/status/1256537815875121152?s=20
Sebulan kemudian muncul kabar Shi membelot, kabur dari Cina, dengan membawa serta hasil riset rahasianya selama bertahun-tahun tentang virus corona dari kelelawar. Isu yang sempat terembus, Shi mencari suaka ke Kedutaan Besar Amerika Serikat di Paris.
Baca Juga:Ngamuk Saat Ditegur, Begini Akhir Nasib Polisi Tak BermaskerBeginilah Reaksi PM Selandia Baru Alami Gempa Saat Diwawancara Televisi
Namun Shi kembali muncul di WeChat, membantah rumor itu. “Betapapun sulitnya situasi sekarang bagi saya, (pembelotan) itu tidak akan pernah terjadi,” katanya.
Dia kembali menegaskan bahwa laboratoriumnya tidak melakukan kesalahan apapun. “Dengan keyakinan yang kuat terhadap sains, kami akan melihat hari di mana awan gelap terurai dan matahari kembali bersinar,” tulisnya sambil menyertakan sembilan unggahan foto bukti keberadaannya di Wuhan.
Sebagian lalu bertanya-tanya apakah otoritas Cina yang menyebabkannya menghilang. Dugaan ini mengingatkan kepada perlakuan yang diterima sejumlah dokter saat mengungkap pasien pertama penyakit misterius mirip SARS tersebut pada akhir tahun lalu. Tapi inipun dibantah Shi, juga lewat WeChat. “Semuanya baik-baik saja untuk saya dan keluarga saya,” tulisnya.
Terbaru, Shi mengungkap hasil riset terbarunya yang kembali menegaskan kalau SARS-CoV-2, virus penyebab Covid-19, buah evolusi alami. Dia menyebutkan virus berasal dari kelelawar tapal kuda berdasarkan keragaman genetiknya. Kelelawar jenis itu adalah juga inang dari virus penyebab kematian 25 ribu babi pada 2016-2017 lalu.
https://youtu.be/dciVB3n1Liw