Juga keumuman hadits Wail bin Hujr radhiallahu’anhu, ia berkata:
رأيتُ رسول الله – صلَّى الله عليه وسلَّم – يرفع يدَيْه مع التكبير
“Aku melihat Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam mengangkat kedua tangannya bersamaan dengan takbir” (HR. Ahmad [4/316], dihasankan Al Albani dalam Ashl Sifati Shalatin Nabi [1/195]).
Ini juga pendapat yang dikuatkan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz dan Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin. Ini pendapat yang rajih, insyaAllah.
Baca Juga:29 Hari, Polisi Putar Balik Arah Kendaraan 68.946 UnitRekam Jejak Kelam Kecelakaan Pesawat Pakistan
Sebagian ulama berpendapat tidak disyariatkan mengangkat tangan dalam takbir zawaid karena tidak ada dalil yang mendasarinya. Ini adalah pendapat Imam Malik dan Sufyan Ats Tsauri, dan dikuatkan oleh Syaikh Al Albani rahimahullah.
- Surat Yang Dibaca
Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam biasanya membaca surat Al A’laa dan Al Ghasiyah terutama jika hari Id jatuh pada hari Jum’at, atau terkadang juga surat Qaf dan Al Qamar.
Dari An Nu’man bin Basyir radhiallahu’anhu, ia berkata:
كان النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يقرأُ في العيدينِ وفي الجُمُعةِ: بـسَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الأَعْلَى، وهَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الغَاشِيَةِ، وربَّما اجتمعَا في يومٍ واحدٍ، فيقرأ بهما
“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dalam shalat Id dan shalat Jum’at biasa membaca “Sabbihisma Rabbikal a’laa” (surat Al A’laa) dan “Hal ataaka hadiitsul ghasyiyah” (surat Al Ghasyiyah). Dan terkadang hari Id bersamaan dengan hari Jum’at, beliau membaca surat tersebut” (HR. Muslim no. 878).
Dari Abu Waqid Al Laitsi radhiallahu’anhu, ia berkata:
كان رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم يقرأُ في الفِطرِ والأضحى بـق واقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ
“Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam dalam shalat Idul Fitri dan Idul Adha membaca surat Qaf dan surat “iqtarabatis saa’ah” (surat Al Qamar)” (HR. Muslim no. 891).
Dianjurkan membaca surat-surat di atas dalam rangka meneladani Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Namun boleh juga membaca surat-surat lain dari Al Qur’an.
- Khutbah Id
Asalnya dalam shalat Id disyariatkan khutbah setelahnya. Sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu’anhu:
شهدتُ العيد مع رسول الله – صلى الله عليه وسلم – وأبي بكر وعمر وعثمان رضي الله عنهم، فكلهم كانوا يُصَلُّون قبل الخُطبة
Baca Juga:Kondisi Selamat, Belasan ABK KM Samena 02 Terapung di Perairan Pulau BuruJelang Lebaran, Dua Gempa Kuat Guncang Maluku dan Mentawai
“Aku ikut shalat Id bersama Rasulullah Shallallahu’alahi Wasallam, Abu Bakar, Umar dan Utsman radhiallahu’anhum. Mereka semua shalat sebelum khutbah” (HR. Bukhari no.962, Muslim no.884).
Melaksanakan khutbah dan mendengarkan khutbah hukumnya sunnah dan tidak berpengaruh pada keabsahan shalat Id jika meninggalkannya. Ini adalah kesepakatan ulama 4 madzhab. Beradasarkan hadits: