Sementara itu, perjalanan kereta yang mengangkut ribuan pekerja migran dari ibu kota India, New Delhi, ke negara bagian di wilayah timur dipastikan juga dialihkan untuk menghindari badai.
Para pekerja mulai berpergian menggunakan kereta setelah pemerintah melonggarkan aturan karantina wilayah.
India, yang selama ini dikenal sebagai negara dengan garis pantai sepanjang 7.516 kilometer (4.670 mil) itu memang rawan diterjang sepersepuluh dari seluruh badai dunia. Sebagian besar angin topan bertiup di pesisir timur.
Baca Juga:Menag: BIN Prediksi Lonjakan Pasien Corona Jika Shalat Ied Digelar Berjamaah‘Generasi Yang Tak Diinginkan’: Adian Napitupulu Tulis Daftar Nama Aktivis Mahasiswa Diculik, Ditembak
Sementara itu di Bangladesh petugas meningkatkan operasi penyelamatan karena angin topan dapat menyebabkan badai terburuk dalam 15 tahun terakhir di negara dataran rendah itu.
Distrik-distrik di wilayah pesisir Bangladesh terancam kena banjir rob dari laut disertai hujan deras dan angin kencang sampai 160 kph (98 kph) selama badai berlangsung.
“ Kami telah menyiapkan 12.000 pusat penanggulangan siklon yang dapat menampung lebih dari lima juta jiwa, kata Enamur Rahman, utusan Kementrian Penanggulangan Bemcana Pemerintah Bangladesh.
“Kami juga telah memberlakukan sejumlah aturan sehingga warga dapat menjaga jarak dan tetap memakai masker masing-masing,” tambahnya.
Sedangkan wilayah pesisir di Bangladesh, rumah bagi 30 juta jiwa, sering diterjang badai sehingga raturan ribu orang tewas akibat bencana itu dalam puluhan tahun terakhir. (*)