JAKARTA-Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) merespons keras ajakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk berdamai dengan virus corona atau Covid-19.
Menurut dia, pernyataan tersebut tidak masuk logika. Sebab, berdamai bisa dilakukan bila ada dua belah pihak yang mencapai kesepakatan.
“Kalau namanya berdamai itu kalau dua-duanya ingin damai. Kalau kita saja (yang mau) virusnya enggak (mau) bagaimana?” ujarnya, dalam diskusi daring yang digelar Universitas Indonesia bertajuk “Segitiga Virus Corona”, Selasa (19/5/2020).
Baca Juga:Pelesetkan Marga Latuconsina, Andre Taulany dan Rina Nose DipolisikanPSBB Dilonggarkan, Indonesia Status Tetap Darurat Kesehatan
Karena itu, JK menilai bahwa ajakan Jokowi tidak tepat. “Jadi istilah damai agak kurang pas sebenarnya. Karena damai ada dua pihak. Dan tidak ada perdamaian bagi mereka (Covid-19),” sambungnya.
Sambungnya, secara riil, virus ini memiliki penularan yang cukup tinggi. Sehingga, menurut JK, Covid-19 mesti dilawan dan bukan diajak berdamai.
“Yang kena bisa sakit bisa mati. Jadi tidak ada gencatan senjata, tahun depan lagi baru kita mulai. Ada istilahnya perdamaian begitu,” tuturnya.
“Mungkin yang ada kebiasaan kita yang berubah. Itu mungkin dianggap kita hidup berbarengan, pakai masker, cuci tangan terus. Bukan berarti kita berdamai dengan virus. Enggak ada, karena risikonya mati,” tukasnya. (*)