Penggemar teori konspirasi selalu menempatkan diri dalam posisi korban. Jika narasinya dibantah, mereka akan menuding ada persekongkolan sistematis. Jika mereka melanggar hukum dan ditahan, mereka akan mengklaim telah dikriminalisasi. Jika ada kesalahan gawai yang digunakan, mereka menuding ada sabotase dan penyadapan. Muncul pula klaim bahwa dengan menyebarkan teori tersebut, mereka sedang melawan kekuatan lebih besar sehingga wajar punya banyak musuh. Bagi penggemar teori konspirasi, mereka yang berusaha menolak teori konspirasi adalah bagian dari konspirator itu sendiri atau, sebaliknya, korban propaganda para konspirator. (*)