JAKARTA-Pasien Covid-19 yang diyatakan pulih kemudian dites positif lagi bukan karena terpapar virus corona kedua kalinya. Hasil tes mengungkap, ini karena pasien masih mengeluarkan sisa-sisa sel virus corona dari paru-paru. Hal tersebut dikatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kepada AFP, Rabu (6/5/2020).
Pejabat kesehatan Korea Selatan melaporkan lebih dari 100 kasus seperti itu – pasien sembuh, positif lagi – di bulan April. Keadaan ini pun meningkatkan kekhawatiran pasien yang telah pulih, apakah dapat terinfeksi lagi.
Ini Penjelasannya “Kami menyadari, ada beberapa pasien yang dinyatakan positif lagi setelah mereka sembuh secara klinis,” kata juru bicara WHO kepada AFP tanpa membuat referensi khusus untuk kasus di Korea Selatan.
Baca Juga:Sebaran Corona Dipicu OTG, Kasus Positif Covid-19 Jadi 16.496 OrangInilah Penjelasan Ilmiah Sumur Zam Zam tak Pernah Kering
“Dari apa yang kami ketahui saat ini, dan didasarkan pada data terbaru, tampaknya itu karena paru-paru pasien masih mengeluarkan sisa-sisa sel mati virus corona. Ini merupakan bagian dari fase pemulihan,” imbuh WHO.
Penelitian menunjukkan, orang yang terinfeksi virus corona baru SARS-CoV-2 memiliki antibodi sekitar satu minggu setelah terinfeksi atau gejala muncul.
Namun masih belum jelas, kata ahli, apakah tubuh secara sistematis membangun kekebalan yang cukup untuk menangkal paparan virus corona di masa mendatang atau berapa lama kekebalan itu berlangsung.
Kendati demikian, WHO berkata kita tetap membutuhkan penelitian terkait pasien pulih yang dites negatif, tapi beberapa minggu setelahnya dinyatakan positif lagi.
“Kami membutuhkan pengumpulan sampel yang sistematis dari pasien yang pulih untuk lebih memahami berapa lama virus hidup benar-benar hilang,,” kata juru bicara itu.
“Kita juga perlu memahami apakah ini berarti mereka (pasien sembuh yang dites positif) masih dapat menularkan virus corona ke orang lain. Karena memiliki virus hidup tidak selalu berarti dapat menularkannya ke orang lain”.
Dalam wawancara dengan BBC belum lama ini, ahli epidemiologi penyakit menular Maria Van Kerhove, bagian dari Program Keadaan Darurat Kesehatan WHO, menjelaskan tentang “sel virus mati”.
Baca Juga:Jokowi: Banyak Daerah Keluhkan Pendapatannya Turun Drastis Akibat CoronaPerempuan Rentan Terkena Dampak Krisis di Masa Pandemi
“Saat paru-paru sembuh, ada bagian paru-paru yang merupakan sel-sel mati yang muncul. Ini adalah bagian dari paru-paru yang sebenarnya dinyatakan positif,” katanya.