Saking topnya merek Indomie, orang pun sering menyebut semua makanan mie instan sebagai “Indomie”. “Saya mau makan Indomie”. Padahal belum tentu mie instan yang dimakannya bermerek Indomie. Indofood dinilai sukses menciptakan image produk mie instan yang identik dengan mereknya, sehingga Indomie menjadi merek generik.
Merek ini juga sering kali meluncurkan berbagai varian rasa baru. Dalam satu jenis mie goreng saja, Indomie bisa meluncurkan beberapa variasi rasa, seperti mie goreng biasa, mie goreng pedas, mie goreng rendang, mie goreng cabe hijau, dan mie goreng iga penyet. Rasa mie instannya—terutama varian mie goreng—dianggap pas rasanya dengan selera masyarakat.
Salah satu kunci sukses Indomie terletak pada Indofood yang juga punya posisi kuat pada merek tepung terigunya, yaitu Bogasari. Dengan menguasai salah satu bahan pokok untuk membuat mie, Indofood bisa lebih mudah menekan harga Indomie, sekaligus meningkatkan kualitas mienya. Ini membuat para pesaing semakin sulit untuk mengimbangi Indomie.
Baca Juga:Legalisasi Ganja Gaya Urugay, Bagaimana Indonesia?Jangan Khawatir, Ini 5 Tips Membedakan Daging Sapi dengan Daging Babi
Dalam berpromosi, Indomie paling jelas terlihat membombardir iklan di televisi yang menyuguhkan unsur cerita (storytelling) tentang bagaimana para pencinta Indomie mencari dan menikmati mie kesukaannya ini. Indomie terlihat mengangkat produknya dengan tema selera Nusantara.
Maksudnya Indomie adalah selera semua orang di seluruh Indonesia. Plus, Indomie juga cocok dinikmati kapan pun, seperti saat hujan, waktu lembur, ataupun ketika berkumpul. Terlihat dari iklan-iklannya di televisi dan media cetak yang menampilkan brand awareness selera Nusantara dan Indomie seleraku itu. Iklan-iklannya juga dilengkapi dengan jingle (lagu) yang bertutur bahwa seluruh Nusantara bisa menikmati Indomie, sesuai dengan tagline-nya, “Indomie Seleraku”.
Seiring waktu, sebenarnya ada beberapa merek mie instan yang mencoba meramaikan pasar, tapi tidak berhasil. Satu per satu merek mie instan para pesaing itu pun tenggelam. Baru pada tahun 2003, setelah sekitar 30 tahun Indomie berjaya, merek Mi Sedaap muncul turut meramaikan pasar mie instan Tanah Air. Dan baru merek Mi Sedaap inilah yang dinilai mampu mengikis sedikit demi sedikit market share Indomie sebagai market leader mie instan di Indonesia.