Tidaklah bijaksana untuk menganggap China akan cukup puas hanya dengan mengeluarkan pernyataan yang agresif. China telah melakukan kampanye modernisasi militer yang komprehensif dan tangguh yang telah mengikis supremasi militer AS di kawasan.
Meskipun ada kemajuan yang signifikan beberapa tahun terakhir dalam memperlambat pengikisan tersebut, kesenjangan antara sarana dan tujuan AS berakhir kian melebar. Pada Maret, Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat menyampaikan laporan kepada Kongres AS, memperingatkan upaya penyeimbangan kekuatan militer dengan China terus berkembang menjadi “lebih tidak menguntungkan bagi Amerika”.
Jika dampak ekonomi terkait pandemi COVID-19 memangkas sumber daya yang tersedia untuk Departemen Pertahanan AS di tahun-tahun mendatang, Pentagon mungkin tidak dapat mengirimkan persenjataan modern vital yang saat ini sedang dalam proses penelitian dan pengembangan.
Baca Juga:Mendekati Bumi, LAPAN Sebut Komet Swan akan Terlihat di IndonesiaBentuk Formasi Segitiga Berdekatan: Bulan, Jupiter dan Saturnus 12 hingga 15 Mei
Jika hal itu terjadi, supremasi militer Amerika Serikat mungkin akan memudar. Pada akhirnya, Bradley Bowman dan Liane Zivitski dari The Washington Examiner menyimpulkan, China akan merasa memiliki cukup kekuatan militer untuk mendukung perang retorikanya dengan tindakan agresi nyata. (*)