Dilansir dari Saudi Gazette pada Selasa (12/5), langkah pemangkasan merupakan bagian dari kesepakatan antara Saudi dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada 12 April lalu. Dengan pemangkasan, produksi minyak mentah Saudi akan berada di angka 7.492 juta barrel per hari pada Juni nanti.
“Kementerian Energi juga mengarahkan Aramco agar mengurangi produksi dari kapasitas 8.492 barrel per hari,” tulis keterangan resmi Kementerian Energi Kerjaan Arab Saudi.
Saudi menargetkan agar negara-negara OPEC+ dan negara produsen minyak lain bisa melakukan pemangkasan serupa sesuai komitmen yang disepakati. Tujuannya demi menjaga stabilitas pasar minyak dunia. Pengurangan produksi diharapkan memperbaiki harga minyak setelah turun dalam beberapa bulan ini.
Baca Juga:Rapat Pakai Zoom, Megawati Soekarnoputri Instruksikan Kepala Daerah PDI Perjuangan Pelopori Kedaulatan PanganRasis, Weijia Jiang Tanya soal Virus Corona, Donald Trump: Tanyakan Pada China
Sementara itu, Uni Emirat Arab (UEA) dikabarkan memutuskan pemangkasan produksi minyak sebanyak 100 ribu barrel per hari mulai Juni. Langkah UEA sebagai dukungan pada Saudi selaku negara tetangga.
“Meski UEA sukses memproduksi minyak 4 juta barrel per hari, penting untuk menguranginya sesuai kesepakatan OPEC+. Ini demi mengembalikan stabilitas pasar energi,” ujar Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Bin Mohammed Faraj Faris Al Mazrouei. (*)