JAKARTA-Bukan Donald Trump, kalau itu yang terlintas di pikiran Anda. Namun betul, presiden yang satu ini disebut-sebut telah mengadopsi gaya dan karakter Trump dalam memimpin negaranya.
Di awal wabah, Presiden Brasil Jair Bolsonaro menyebut virus corona sebagai “flu ringan” saja. Seiring berjalannya waktu, dengan makin banyaknya warga yang terinfeksi dan tewas akibat Covid-19, Bolsonaro tetap meremehkan wabah ini.
Jika Anda simak tuntas kisah ini, maka akan terlihat betapa sikap dan pernyataan presiden berlawanan jauh dengan fakta nyata di bawah hidungnya.
Baca Juga:734 WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri, 41 Meninggal DuniaDana BST Salah Sasaran, dari Anak Anggota DPRD hingga ASN
Dia menentang keras lockdown, mengklaim bahwa rakyat Brasil punya imunitas alami yang bisa mengalahkan virus ini, bergabung dalam demonstrasi melawan lockdown, tidak pernah memakai masker, dan bersalaman dengan para pendukungnya di sejumlah peristiwa.
Semua ketentuan dalam protokol Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan rekomendasi para pakar penyakit menular tidak berlaku bagi pria ini.
Apakah benar rakyat Brasil punya kekebalan khusus terhadap corona yang tidak dimiliki rakyat negara lain?
Sampai Senin (11/5/2020) malam, data dari Kementerian Kesehatan Brasil sendiri mengungkap bahwa sudah ada 165.475 kasus positif dan 11.309 orang meninggal akibat Covid-19.
Rakyat Brasil tidak kebal, tetapi sama rentannya dengan bangsa lain terhadap infeksi virus corona, kalau bukan lebih parah.
Data terakhir itu menempatkan Brasil di urutan delapan terbesar di dunia dalam jumlah orang terinfeksi.
Daftar sikap dan pernyataan Bolsonaro yang begitu melawan arus dengan mempertaruhkan nyawa rakyatnya sendiri sangat mudah diingat dan akan mudah pula ditemukan kemiripannya dengan gaya Trump.
Simak berikut ini.
Baca Juga:Hampir Satu Tahun, Babi Disulap Jadi Daging Sapi Laris Dijual di BandungDaging Babi yang Diolah Menyerupai Daging Sapi Ternyata Dikirim dari Solo, Dijual di Bandung
Menentang LockdownSeperti Trump, dia menentang keras kebijakan lockdown di negara bagian yang ditetapkan gubernur masing-masing.
“Karena mereka tidak mau membuka diri, kami yang akan melakukannya,” kata Bolsonaro hari Minggu (10/5/2020) lalu.
“Jutaan orang [di Brasil] sudah merasa seperti hidup di Venezuela,” tulisnya di akun Twitter.
Beberapa hari belakangan ini, sejumlah gubernur dan pemerintah kota di Brasil memperketat pembatasan sosial untuk mengurangi laju penularan.
Kota-kota besar seperti Fortaleza dan Belem menerapkan lockdown secara ketat. Sao Paulo, kota bisnis terbesar negara itu, membatasi jumlah kendaraan di jalan. Gubernur Rio de Janeiro, Wilson Witzel, juga mengatakan akan memperpanjang karantina negara bagian.