MEDIA terbitan Jerman Der Spiegel menurunkan reportase berjudul Bundesregierung zweifelt an US-These zur Entstehung des Coronavirus tentang Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), menunda pengumuman mengenai peringatan global tentang ancaman COVID-19.
Majalah terkemuka berbahasa Jerman itu menyebut penundaan pengumuman peringatan tersebut didahului pembicaraan pribadi antara Presiden Tiongkok Xi Jinping dengan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Der Spiegel tak sembarangan menurunkan reportase itu. Sebab, reportase itu didasarkan pada laporan Dinas Intelijen Federal Jerman yang dikenal dengan sebutan Bundesnachrichtendienst (BND).
Baca Juga:Kelezatan Makanan Dari Kota Tertua IndonesiaAda Spesies Tumbuhan Era Jawa Kuno di Relief Candi Borobudur
Menyimak laporan BND, Der Spiegel mengabarkan bahwa pada 21 Januari 2020 Xi Jinping meminta Tedros menahan informasi tentang penularan COVID-19 dari orang ke orang. Jingping juga secara khusus meminta Tedros menunda pengumuman tentang peringatan pandemi.
“BND memperkirakan kebijakan informasi Tiongkok kehilangan empat hingga enam pekan untuk memerangi virus di rseluruh dunia,” tulis Der Spiegel mengutip laporan lembaga telik sandi Negeri Panser itu.
Namun, WHO membantah reportase Der Spiegel. Badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu menyebut raportase Der Spiegel tidak benar dan tak berdasar.
Menurut WHO, Tedros dan Jinping tidak melakukan pembicaraan pada 21 Januari 2020. Lembaga internasional yang bermarkas di Jenewa, Swiss itu menegaskan bahwa Tedros dan Jinping juga tak pernah melakukan pembicaraan per telepon.
“Laporan tak akurat seperti itu mengalihkan perhatian dan mengurangi upaya WHO beserta dunia untuk mengakhiri pandemi COVID-19,” ujar WHO
Menurut WHO, Tiongkok mengonfirmasi penularan COVID-19 antar-manusia pada 20 Januari 2020. Sementara Der Spiegel menyebut perbincangan per telepon Tedros dan Presiden Jinping pada 21 Januari 2020.
“WHO secara terbuka mengumumkan pada 22 Januari bahwa data yang terkimpul menunjukkan telah terjadi penularan virus dari manusia ke manusia di Wuhan,” organisasi yang terbentuk pada 7 April 1948 itu.
Baca Juga:Konsumsi Takjil Sehat Untuk BerbukaStasiun ABS-CBN Diberedel Pemerintah Filipina, Balas Dendam Presiden Duterte?
Sebelumnya WHO mengumumkan COVID-19 sebagai darurat kesehatan global pada 31 Januari 2020. Syahdan, WHO baru mengumumkan COVID-19 sebagai pandemi global pada 11 Maret 2020. (jpnn/br)