JAKARTA-Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan angkat bicara soal harga minyak dunia yang terus mengalami penurunan. Bahkan, harganya bisa lebih murah dibandingkan dengan ongkos produksi.
Meskipun harga murah, menurut Dahlan, permintaan bahan bakar minyak (BBM) rendah karena dampak virus corona. Orang tidak berpergian, karena di rumah saja.
Di tengah penurunan harga minyak itu, anehnya harga BBM di bawah PT Pertamina (Persero) tidak kunjung turun. Pada putusan kuartalan beberapa waktu lalu, Pertamina masih mempertahankan harga BBM. Artinya 3 bulan ke depan harga BBM masih tetap.
Baca Juga:Dedi Mulyadi: Regulasi Aneh, Hentikan PSBBSelain Terompet dan Dentuman, Suara Aneh Juga Pernah Landa Bumi
Menurut Dahlan, masyarakat diminta bersedekah pada Pertamina di masa sulit seperti ini. Dengan gaya bahasanya yang satir, masyarakat diminta bersabar pada bulan Ramadan ini.
Kritik tersebut disampaikan pada blog-nya disway.id yang berjudul Iba BBM. Berikut ini tulisan lengkap Dahlan Iskan:
Siapa ya yang harus diam-diam bersyukur ada wabah Corona? Sehingga harga BBM tidak segera turun pun tidak ada yang ribut?
Pun ketika harga gula naik tidak ada yang mempersoalkan. Demikian juga ketika beberapa harga lainnya ikut melejit: oke-oke saja.
Bahkan ketika iuran BPJS tidak diturunkan juga biasa-biasa saja –padahal Mahkamah Agung sudah memerintahkan pembatalan kenaikan itu.
Corona telah membuat ibu-ibu kita lebih bersabar –toh sulit ke pasar. Virus ini telah membuat mahasiswa kian adem –gak mungkin bisa demo. Dan Covid-19 ini ternyata jadi penyebar totaliter paling efektif: praktis praktek-praktek demokrasi bisa diabaikan sampai jakunnya.
Maka apa boleh buat: baiknya kita tunggu saja datangnya belas kasihan. Terserah saja kapan harga BBM akan diturunkan. Kita serahkan sepenuhnya kepada kebaikan hati yang punya wewenang menurunkannya.
Baca Juga:Trending Twitter, Suara Dentuman 11 April di Jabodetabek dan 11 Mei di JatengPara Astronom Perlihatkan Citra Baru Badai Jupiter Terjelas yang pernah diambil dari Bumi
Demikian juga harga-harga kebutuhan dapur. Kita relakan naik ke atas langit-langit sekali pun. Kita harus mafhum se mafhum mafhumnya: Corona telah menyulitkan koordinasi.
Kita adalah bangsa toleran. Yang tidak toleran bisa dianggap ekstrem. Dan tidak Pancasialis.
Kita harus toleran bahwa Pertamina itu bukan pedagang minyak murni. Yang kalau harga kulakannya turun, harga jualnya bisa langsung turun. Yang kalau harga minyak mentah dunia kini tinggal 20 dolar/barel, harga bensin bisa langsung diturunkan menjadi sekitar Rp 5.000/liter.