JAKARTA – Bantuan kemanusiaan kembali disalurkan Badan Intelijen Negara (BIN) kepada Lembaga Penelitian dan Universitas yang dipercaya pemerintah dalam menanggulangi wabah virus corona. Kali ini, bantuan itu diberikan kepada Universitas Arilangga (Unair) Surabaya, berupa alat laboratorium Covid-19 dan dukungan pembiayaan penelitian.
Bantuan kemanusiaan ini merupakan tindak lanjut perintah Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal (Purn) Budi Gunawan kepada seluruh jajarannya untuk terus membantu lembaga- lembaga penelitian dan Rumah Sakit (RS) dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Sekretaris Utama (Sestama) BIN, Komjen Bambang Sunarwibowo, menjelaskan bahwa bantuan tersebut merupakan konsistensi dukungan pemerintah kepada masyarakat melalui lembaga pendidikan dan lembaga penelitian guna mempercepat penanganan dan memutus rantai penyebaran Covid-19.
Baca Juga:CIA Telusuri Data Telepon Selular di Institut Virologi Wuhan#DiRumahAja, Ini Tips Merawat Mobil yang Terparkir Lama
“Kerjasama dengan berbagai pihak tersebut sebagai upaya pemerintah menyelamatkan banyak nyawa rakyat, dan secara gotong royong sesuai keahlian masing-masing berusaha semaksimal mungkin memutus rantai penyebaran Covid-19,” kata Bambang Sunarwibowo dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Sabtu (9/5/2020).
Bambang mengungkapkan, pemberian alat laboratorium salah satunya adalah untuk percepatan pembuatan formula baru obat penyakit infeksi dengan potensi pandemi. Penyerahan bantuan ini sejalan dengan Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BIN dan Unair yang telah ditandatangani pada 7 April 2020 lalu.
Kerjasama dimaksud bertujuan untuk mempercepat penanganan pasien Covid-19 dan memutus penyebaran virus corona melalui Penelitian Efektivitas obat Covid-19 yang telah beredar luas dan penelitian penemuan kandidat obat penyakit infeksi dengan potensi pandemic, khususnya corona.
Adapun, bantuan kemanusiaan yang diserahkan BIN kepada UNAIR terdiri dari, 1 Unit RT-PCR 96wheel, 1 unit Akta GO Healthcare Life Sciences, 1 unit Sequencer, 2 unit Incubator CO2, Covid-19 Reagent Set, Plasticware/ Primer dan biaya penelitian untuk penemuan kandidat obat anti Covid-19.
“Diharapkan dengan bantuan alat laboratorium dan dukungan pembiayaan penelitian tersebut dapat membantu Lembaga Penyakit Tropis UNAIR dan Pusat Penelitian & Pengembangan Stem Cell Unair untuk secepatnya menghasilkan obat dan vaksin Covid-19. Kami berharap pihak Unair dapat secara berkala menginformasikan perkembangan dari penelitian yang dikerjasamakan dengan BIN tersebut,” papar Bambang.