Selain hafiz-hafizah, 17 bupati/walikota ikut membaca Alquran juz 30 secara bergantian. Pembacaan juz 30 Khotmil Qur’an Kubrodaring 2.020 dibaca tartil bergantian secara berurutan dengan menggunakan aplikasi zoom oleh Bupati Banyuwangi, Bupati Jombang, Bupati Bangkalan, Bupati Bondowoso, Bupati Bojonegoro, Bupati Pasuruan, Walikota Malang, Plt. Bupati Sidoarjo, Bupati Trenggalek, Bupati Madiun, Walikota Kediri, Bupati Lumajang, dan Bupati Pamekasan.
Sementara itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta Prof Dr KH Nasaruddin Umar, mengapresiasi langkah yang dilakukan Gubernur Khofifah yang menyelenggarakan peringatan Nuzulul Quran daring.
Menurut dia, ini kali pertama peringatan Nuzulul Quran yang ada di Indonesia bahkan di dunia. Dalam ceramahnya, Nasaruddin menyampaikan, di momen Nuzulul Quran ini, yang penting untuk direnungi adalah ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu iqra’ yang artinya bacalah.
Baca Juga:4 ABK asal Indonesia di Kapal Long Xing Tak Meninggal di Waktu yang SamaBagaimana Kita Memperingati Nuzulul Quran?
Dia mengungkapkan, tidak ada kitab suci lain yang ayat pertamanya diawali dengan fi’il amr atau kalimat perintah. “Artinya ada pesan besar dari kata iqra’ yang disampaikan kepada seorang nabi yang kondisinya saat itu buta huruf dan tidak bisa membaca. Bahkan sampai diulang sebanyak tiga kali,” katanya.
Nasaruddin menjelaskan, setiap pengulangan kata iqra’ memiliki makna tersendiri berdasarkan telaah ulama tafsir. Bahkan tiga kali pengulangan tersebut memiliki level penajaman dari pembacaan Alquran. Maknaiqra’ yang pertama yakni mengajak melakukan kesadaran sensorial atau tadabur.
Kedua, kata iqra’ yang kedua adalah mengajak manusia untuk memiliki kesadaran intelektual. Kalau membaca Alquran, hanya bisa membaca, dan belum tahu maknanya, maka itu baru level pertama. Tetapi jika mengetahui keindahan Alquran dan ada manfaat yang didapatkan dari Alquran ini, maka ada di level kedua.
Makna iqra’ ketiga adalah mengajak agar memiliki kesadaran emosional. Jika sudah ada di level ini, maka pembaca Alquran itu punya emosional dan cinta yang mendalam pada Alquran.
“Keempat, Alquran mengajak manusia memiliki kesadaran spiritual, yang akan menghubungkan antara yang membaca Alquran dengan kalam Tuhannya yaitu Allah SWT,” paparnya. (rls)