JAKARTA-Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan yang dapat mencegah penularan Covid-19.
Interaksi fisik harus dikurangi, harus jaga jarak, harus bermasker dan harus sering cuci tangan sehabis kegiatan.
Meski beberapa ahli mengatakan ketika kasusnya sudah turun, tidak berarti langsung landai atau langsung nol, melainkan masih bisa fluktuatif.
Baca Juga:Kisah Stephanie Poetri Jadi Orang Asia di AmerikaZona Hijau, Ganjar Pranowo: Pemkot Tegal Jangan Langsung Longgarkan PSBB
“Ada kemungkinan masih bisa naik lagi atau turun lagi, naik sedikit lagi, dan turun lagi dan seterusnya. Artinya, sampai ditemukannya vaksin yang efektif, kita harus hidup berdamai dengan Covid-19 untuk beberapa waktu ke depan,” kata Jokowi Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, dalam video yang diunggah Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden pada Kamis (7/5).
Menurutnya, Indonesia beruntung karena sejak awal pemerintah memilih kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB, bukan karantina wilayah atau lockdown.
Seperti diketahui, PSBB adalah pembatasan kegiatan di tempat umum atau di fasilitas umum dalam bentuk pembatasan jumlah orang dan pengaturan jarak antarorang.
Artinya, dengan PSBB masyarakat masih bisa beraktivitas, tetapi memang dibatasi.
Masyarakat juga harus sadar membatasi diri, tidak boleh berkumpul dalam skala besar.
“Saya melihat di beberapa daerah dari informasi yang saya terima, jalannya sepi tetapi di kampungnya masih berkerumun ramai, di kampungnya masih banyak yang bergerombol ramai. Padahal interaksi fisik itu harus dikurangi, harus jaga jarak, harus bermasker, harus sering cuci tangan sehabis kegiatan,” lanjutnya.
Sementara itu pemerintah terus berupaya keras dan berharap puncak pandemi Covid-19 akan segera menurun. (*)