JAKARTA – Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengatakan fenomena dukhan (bahasa Arab: kabut/asap tebal) sebagai pertanda hari akhir yang disebut-sebut pada 15 Ramadhan Hijriah, Jumat (8/5/2020), sejatinya tidak dapat dibenarkan karena waktu pasti kiamat hanya Allah SWT yang tahu.
“Menurut saya, yang tahu kapan kiamat itu akan tiba hanya Tuhan saja yang tahu. Nabi Muhammad SAW pun yang dicintai dan disayangi oleh Allah SWT tidak dikasih tahu oleh-Nya,” kata Buya Anwar saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (6/5/2020).
Secara substansial, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu mengajak umat Islam dan masyarakat untuk selalu mempersiapkan diri dengan amalan baik. Dengan demikian kapanpun kiamat itu terjadi akan siap karena tidak ada petunjuk tanggal pasti hari akhir.
Baca Juga:Ibrahim Malik Tantang Korban Pelecehan Seksual Buktikan Melalui Jalur HukumLBH Yogyakarta Ungkap Korban Pelecehan Alumni UII Capai 30 Mahasiswi dari Sejumlah Universitas di DIY
Umat Islam, kata dia, selalu mengimani jika kiamat memiliki dua jenis yaitu kiamat kecil dan kiamat besar. Kiamat besar adalah hari akhir sesungguhnya, sementara kiamat kecil itu sebagaimana kematian dari masing-masing individu manusia.
“Oleh karena itu, yang penting bagi kita lakukan adalah bagaimana kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi kiamat kecil yaitu kematian dari diri kita masing-masing,” katanya.
Maka dari itu, Anwar mengajak umat dan masyarakat untuk tidak panik dengan viralnya soal dukhan serta terus fokus dengan perbaikan diri dan melakukan segala urusan secara seimbang.
“Kiamat itu urusan Allah dan bukan urusan kita. Jadi mari kita urusi apa yang menjadi tugas kita dan jangan kita urusi apa yang menjadi urusan Allah,” katanya.
Adapun kabar mengenai dukhan sebagai salah satu tanda akan datangnya hari akhir, yang belakangan viral di media sosial. Sejumlah ulama memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang dukhan.
Pertama, sebagian menyebut itu sebagai salah satu tanda hari kiamat yang belum terjadi.
Kedua, dukhan adalah khayalan yang menimpa kaum Quraisy ketika mereka mengalami kelaparan ekstrem atas doa Nabi SAW.
Baca Juga:Tersangkut Dugaan Pelecehan Seksual, Ini Pernyataan UIILarangan Mudik, Pemerintah Serius Menyisir Travel Gelap
Ketiga, dukhan adalah debu yang mengepul di hari kemenangan kaum Muslimin atas kota Mekkah sehingga materi kecil itu menutupi langit.