JAKARTA – Di tengah penyebaran infeksi penapasan akibat SARS-CoV-2 alias virus corona (COVID-19), Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) menerbitkan buku berisi info tentang obat COVID-19, hasil kajian dari berbagai sumber termasuk dari China.
Seperti diketahui, wabah ini pertama kali merebak di Wuhan, China, pada Desember 2019 lalu dan mulai menyebar ke berbagai negara hingga akhirnya meluas hingga hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Sebagai bagian dari upaya penaggulangan COVID-19, Kepala Badan POM membentuk satuan tugas pencegahan dan penanggulangan penyebaran COVID-19 Badan POM. Salah satu tugasnya yakni menyusun dan melaksanakan penyebaran informasi bagi masyarakat.
Baca Juga:Jangan Tertipu! BPOM Tidak Pernah Rilis Obat Herbal Untuk Virus CoronaTopeng Monyet Seret Bocah di Surabaya Disorot New York Post
Oleh karena itu BPOM menerbitkan buku elektronik (e-book) yang menyediakan informasi tentang obat COVID-19. Buku ini ditujukan bagi para tenaga kesehatan rumah sakit rujukan dan sarana kesehatan lainnya di Indonesia serta bagi pihak yang terkait. Klik link ini untuk mengakses Informatorium Obat COVID-19 di Indonesia tersebut.
“Informatorium ini memuat 16 obat yang dipilih berdasarkan tatalaksana/manajemen terapi di Indonesia dan beberapa negara lain seperti Tiongkok, Jepang, Amerika, Singapura, serta publikasi/jurnal ilmiah terkait pengembangan obat dan terapi COVID-19,” demikian disampaikan Kepala Badan POM Penny K. Lukito dalam kata pengantar e-book tersebut seperti dikutip beritaradar.com, Rabu (6/4/2020).
Dia menuturkan informasi tersebut disusun sesuai dengan perkembangan pengobatan saat ini dan akan dapat diperbaharui sesuai dengan kemajuan pengembangan obat dan penatalaksanaan COVID-19.
Seperti diketahui, seluruh negara masih mencari obat dan vaksin untuk COVID-19. Akan tetapi, beberapa negara seperti China mampu menekan angka kematian dari COVID-19 lewat sejumlah terapi dan obat-obatan.
Di Indonesia sendiri petugas medis terus berjibaku untuk menolong pasien yang positif COVID-19. Hingga 11 April 2020, pemerintah mencatat secara nasional jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 3.842 orang. Dari jumlah itu sebanyak 3.229 orang masih dirawat dan 286 orang dinyatakan sembuh serta 327 meninggal dunia. (*)